Selesai berkata seperti itu, tabib yang usianya sudah tua tersebut kemudian undur diri. Sekarang yang ada di dalam kamar pengobatan itu hanyalah Ketua Han dan beberapa orang anak buahnya saja.
Ketua Dunia Persilatan tersebut berjalan ke depan. Ia ingin melihat dengan pasti bagaimana keadaan Pendekar Jarum Hitam.
Hatinya tiba-tiba terasa perih pada saat dirinya menyaksikan Li Yong yang terbaring lemah tak berdaya.
Entah kenapa, tiba-tiba saja perasaan seperti itu muncul dalam benaknya. Ia sendiri tidak tahu alasan pastinya. Yang jelas, semakin lama dia memperhatikan kondisi Li Yong, maka semakin sakit juga perasaan hatinya.
Apakah hal itu diakibatkan karena dia selalu mengasihi setiap manusia? Ataukah perasaan itu muncul karena hubungan mereka yang sudah bisa dibilang akrab? Ataukah justru, masih ada hal lainnya lagi?
Ketua Han tidak tahu. Yang ia tahu, sekarang dirinya ingin minum arak.