Chereads / A CEO WIFE NOTE (Bahasa Indonesia) / Chapter 33 - Kepergian Hans dan Emily

Chapter 33 - Kepergian Hans dan Emily

"Biar aku bantu Aleysa," ucap Ershad.

"Ga usah, makasih. Aku bisa sendiri. Lebih baik kamu kerjain pekerjaan yang lain aja. Atau kamu kembali aja ke paviliun. Karena hari ini aku ga mau kemana-mana.

Ershad merasa jika sikapnya Aleysa saat ini benar-benar aneh. Berubah 360 derajat dari sebelumnya. Aleysa yang Ershad kenal.

"Kamu kenapa seperti ini si sama aku? Kamu kayanya menghindar ya dari aku?" tanya Ershad.

"Engga. Aku cuma ga mau kalo nanti sampai Hans liat aku, dia bakalan marah sama aku."

"Kamu kenapa si masih aja peduliin perasaan Hans? Jelas-jelas dia aja ga peduli sama perasaan kamu selama ini kan?"

"Biar bagaimana pun dia itu suami aku. Udah ya, aku mohon sama kamu, kamu tinggalin aku sendirian di sini."

"Yaudah kalo emang itu mau kamu."

Akhirnya Ershad pergi menjauh dari Aleysa. Sedangkan Aleysa melanjutkan bersih-bersih rumah. Setelah itu Aleysa akan memasak makan malam untuk keluarganya.

******

Hati telah berganti menjadi malam. Makan malam juga sudah selesai di siapkan. Semua anggota keluarga Hans juga sudah berkumpul di sana. Tinggal menunggu kepulangan Hans dari kantor.

"Hans belum juga pulang?" tanya Neneknya.

"Belum Nek. Paling sebentar lagi Hans pulang ke rumah," jawab Aleysa.

"Yasudah kalo gitu kita tunggu sebentar lagi ya. Kalo dia emang ga pulang juga, kita makan duluan aja."

"Iya Nek."

Tidak lama kemudian Hans tiba di rumahnya. Tetapi kali ini Hans pulang tidak sendirian. Dia pulang ke rumah bersama dengan Emily. Bahkan Hans menggandeng tangan Emily dengan mesranya.

"Selamat malam semuanya," ucap Hans.

"Selamat malam semuanya," sambung Emily.

Semua mata tertuju pada Hans dan Emily. Neneknya yang sangat mendukung hubungan Hans dan Aleysa sangat marah ketika melihat Hans bersama dengan wanita lain. Apalagi wanita itu adalah Emily

"Hans. Kamu itu apa-apaan si? Kenapa kamu bawa wanita itu ke sini?"

"Nenek, Nenek jangan marah dulu. Aku dan Emily datang ke sini karena aku mau bicara sesuatu sama kalian semua. Kalian semua juga tau kan kalo sebelumnya aku udah menjalin hubungan lama sama Emily. Aku sangat mencintai Emily. Dan aku ga akan bisa mencintai wanita lain. Apalagi Aleysa. Jadi, aku mau berpisah dengan Aleysa dan menikah dengan Emily."

Emily tersenyum dengan sangat lebar. Dia merasa jika dirinya sudah menang dari Aleysa kali ini. Neneknya Hans yang sangat tidak setuju dengan hubungan Hans dan Emily sangat marah. Dia langsung menampar pipi Hans dengan sangat keras. Sedangkan Aleysa hanya bisa terdiam dan menangis setelah mendengar pernyataan dari suaminya. Betapa sakitnya hati Aleysa saat ini.

Plak!!!

"Kamu itu apa-apaan Hans. Nenek ga pernah mengajarkan kamu seperti ini. Kamu itu terlahir dari keluarga yang namanya besar, di hormati oleh banyak orang. Kenapa kelakuan kamu seperti ini. Kelakuan kamu ga mencerminkan keluarga kita."

"Nenek berani tampar aku? Aku kecewa sama Nenek. Ayo kita pergi dari sini Emily."

Hans menarik tangan Emily mengajaknya untuk pergi dari rumahnya. Aleysa langsung menyusul kepergian Emily. Berharap jika Hans tidak akan pergi dari rumah itu dan tetap tinggal bersamanya. Walaupun harapannya kali ini terasa sangat sulit untuk terwujud.

"Hans, tunggu," teriak Aleysa.

Aleysa menarik tangan Hans. Hingga akhirnya Hans memberhentikan langkahnya.

"Hans, aku mohon kamu jangan pergi dari rumah ini. Ini rumah kamu. Kamu jangan pergi ya."

"Engga. Lepasin aku. Aku ga mau tinggal bersama kamu. Aku mau pergi dari sini dan segera menikahi Emily."

"Tapi Hans."

"Udah lah," teriak Hans sambil mendorong Aleysa hingga akhirnya Aleysa terjatuh. Untung saja Ershad datang tepat waktu. Sehingga Aleysa tidak sampai terjatuh sudah di tolong oleh Ershad.

"Aleysa. Kamu ga apa-apa?" tanya Ershad.

Aleysa langsung menjauhi tubuhnya dari Ershad.

"Engga. Aku ga apa-apa."

Sedangkan Emily terkejut dengan keberadaan Ershad di sana. Bagaimana dia tidak terkejut, Ershad adalah mantan kekasihnya ketika Emily masih mengandung anaknya. Dan Emily langsung meninggalkan Ershad begitu saja setelah dia menemukan Hans. Padahal sudah banyak pengorbanan yang dilakukan oleh Ershad kepada Emily selama ini.

"Ershad? Kenapa dia bisa ada di sini?" pikir Emily di dalam hatinya.

"Tuh kamu liat kan Emily. Aleysa sudah berani bermesra-mesraan dengan penjaga pribadinya itu di depan aku. Dia itu emang sengaja mempekerjakan Ersha supaya dia bisa selingkuh dari aku. Dia mau membalas semua perbuatan aku selama ini ke dia."

"Engga Hans. Aku ga ada niatan seperti itu sama sekali."

"Jadi dia itu namanya Ershad? Dia penjaga pribadinya Aleysa?" tanya Emily dengan gugup.

"Iya. Kenapa? Kamu kenal sama dia sayang?"

"Engga. Aku ga kenal sama dia."

"Yaudah kalo gitu kita pergi dari sini. Udah ga ada urusan apapun lagi kita di sini."

"Iya, ayo sayang."

Aleysa sudah berusaha untuk menahan Hans supaya dia tidak pergi dari rumah itu. Tetapi sepertinya keputusan Hans untuk pergi dengan Emily sudah sangat besar. Aleysa lagi-lagi hanya bisa menangisi sikap Hans kepadanya. Catline, Neneknya, Mamahnya, adiknya Hans dan juga suaminya datang keluar menghampiri Aleysa.

"Sudah sayang. Kamu jangan menangisi Hans lagi. Dia itu tidak pantas untuk di tangisi. Biarkan saja dia pergi bersama dengan Emily. Yang jelas, kamu akan tetap menjadi cucu Nenek."

"Terima kasih ya Nek. Makasih udah baik ke aku selama ini."

"Iya, sama-sama sayang."

Neneknya Hans langsung memeluk Aleysa supaya kesedihan Aleysa hilang. Ershad yang sedari tadi tidak paham dengan apa yang sudah terjadi di rumah ini akhirnya dia paham juga setelah Neneknya Hans berbicara seperti itu tentang Hans dan Emily.

"Jadi Aleysa sampai menangis seperti ini karena Hans pergi dari rumah ini bersama dengan Emily? Hans itu emang udah keterlaluan. Emily juga. Aku harus melakukan sesuatu," pikir Ershad di dalam hatinya.

Kemudian setelah itu Ershad langsung pergi meninggalkan semua orang yang ada di sana untuk pergi ke paviliun. Ershad tidak tega melihat Aleysa menangis seperti itu hanya karena sikap Hans dan Emily. Ershad akan melakukan sesuatu supaya Hans dan Emily tidak pergi.

*****

Malam ini Hans dan Emily sedang berada di dalam mobil Hans. Mereka berdua akan pergi ke suatu tempat dan tinggal bersama. Tetapi ketika dalam perjalanan, Emily menerima pesan dari Ershad yang membuat Emily merasa dilema. Dan isi pesannya itu berbunyi :

[Emily. Kamu kembali pulang sekarang juga. Suruh Hans untuk kembali ke rumahnya. Kalo kamu nekat untuk pergi bersama dengan Hans, aku ga akan ragu untuk membongkar semua rahasia kamu ke Hans dan keluarganya kalo kamu udah punya anak.]

-TBC-