Chereads / Dokter Jenius: Mengejar Cinta Karakter Novel / Chapter 15 - Memutuskan Hubungan

Chapter 15 - Memutuskan Hubungan

"Kami orang tuamu, bagaimana bisa kami berlutut di depanmu!"

"Tidak lagi." Yan Xi sepertinya sudah memikirkan hal ini sejak lama, kemudian berkata dengan tenang, "Hari ini, aku memutuskan semua hubungan dengan keluarga Yan."

Dia merasa kemarahan Yan Dong belum membuatnya merasa puas, lalu dia melanjutkan ucapannya, "Ini hadiah ulang tahun dariku untukmu, apakah kau terkejut?"

Semuanya terkejut mendengar berita ini, seluruh ruangan menjadi hening.

Bahkan Gu Shen pun tercengang.

Tapi sikap Yan Xi sangat tegas, tidak ada keraguan.

"Aku hanya memberitahumu, bukan meminta pendapatmu. Aku akan menyerahkan semua harta warisan keluarga Yan dan uang tunjangan akan aku bayarkan sedikit demi sedikit. Mulai sekarang, kita sudah tidak punya hubungan lagi."

"Jadi…" Yan Xi tersenyum dan auranya mirip seperti Gu Shen, "Berlutut."

Apa yang gadis si*lan ini katakan?

Ekspresi Yan Dong menjadi sangat muram. Yan Xi berani memutuskan hubungan keluarga?

Saat ini Yan Xi berguna bagi keluarganya, mana mungkin Yan Dong melepaskannya.

"Xixi, apa yang ayah lakukan hingga membuatmu tidak mau memaafkan kami? Kami membesarkanmu selama lebih dari sepuluh tahun. Bagaimana kita bisa dengan mudah memutuskan hubungan? Ayah akan berlutut, maafkan kami, oke?"

Setelah mengatakan itu, dia menekuk lututnya.

Luo Yun menopangnya, dan memohon dengan wajah merah.

"Yan Xi, kamu sungguh tidak tahu terima kasih! Keluarga Yan sudah membesarkanmu selama ini, dan sekarang setelah kamu menikah, kamu mau memutuskan hubungan. Jangan harap!"

Selama sepuluh tahun ini, dia selalu dipukul dan dimarahi, dan hanya mendapat barang-barang yang sudah tidak mereka butuhkan. Terlebih lagi, pemilik asli tubuh ini baru saja kuliah di tahun kedua, tapi mereka sudah menyuruhnya keluar dari sekolah lalu menikahi Gu Shen.

Tak pernah satu hari pun mereka merawatnya dengan baik, dan sekarang mereka membicarakan tentang usaha mereka membesarkannya.

Yan Xi hanya merasa semua ini sangat lucu. Dia menaruh tangannya di kursi roda, "Suamiku, aku membenci mereka. Tolong bantu aku."

***

Kaki Yan Xi telah ditendang beberapa kali, jadi lebih baik dia duduk. Karena dia merasa kesakitan jika berdiri. Dia baru berjalan beberapa langkah tapi tubuhnya terhuyung lalu jatuh.

Dia masih sedikit linglung, dengan ekspresi yang bingung.

Kursi roda Gu Shen berhenti, "Tak perlu memaksakan diri jika kamu tidak bisa berjalan."

"Sakit sekali. Penjaga-penjaga itu sungguh kejam." Yan Xi bergumam. Tapi nasib penjaga-penjaga itu juga tidak begitu baik. Mereka tidak hanya dipecat, tapi mereka juga harus mengganti biaya pengobatan Yan Xi.

Berdasarkan gosip yang beredar di kalangan masyarakat kelas atas, para penjaga itu takut jika harus mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaannya.

"Masih bisa berjalan?" Gu Shen tiba-tiba bertanya.

Yan Xi menggeleng, "Suamiku, ini sakit sekali." 

"Lemah." Ini pertama kalinya Gu Shen bertemu orang seperti ini. Seperti boneka porselen yang rapuh, yang tidak bisa dipukul bahkan disentuh. Hanya bisa ditaruh dengan hati-hati.

Dia memandang Gu Er lalu memerintahkan, "Telepon supir dan suruh dia masuk ke dalam."

"Baik."

Yan Xi duduk sebentar, lalu berdiri dengan gemetar. Dia ingin membantu mendorong kursi roda Gu Shen, tapi takut menciptakan kesalahpahaman. Jadi dia hanya berani meletakkan jarinya sambil mengamati wajah Gu Shen.

"Jika ingin membantu, ya bantu saja."

Yan Xi berkata dengan manis, "Terima kasih suamiku. Suamiku memang yang terbaik."

Gu Shen, "Hm."

Setelah itu, pertanyaan terus keluar dari mulut Yan Xi.

"Bagaimana kamu bisa tahu aku ditahan oleh keluarga Yan?"

"Kamu menelepon supir." Gu Shen berhenti sebentar, lalu mengatakan, "Keberanianmu cukup besar, tapi itu juga sangat bodoh."

Jelas-jelas tahu dirinya tidak bisa mengalahkan mereka, tapi masih saja menantang mereka.

Jika dia tidak datang tepat waktu, tubuh Yan Xi pasti sudah penuh dengan luka cambukan. Terlihat lebih menyedihkan dari dirinya sekarang.

Memikirkan ini, Gu Shen mengerutkan kening, merasa kesal dan tidak suka.