Malam yang semakin larut, saat angin mulai terasa pekat di kulit. Naya yang malam ini di bawa Gabriel ke sebuah Villa di pinggir pantai, tak mampu menutup kelopak matanya. Ia seakan resah penuh rasa takut. Ia benar-benar tidak berniat untuk menginap di Villa malam ini, akan tetapi Gabriel lelaki bertubuh tinggi itu membuatnya seakan tak bisa membantah.
"Minum, Nay!" titah Gabriel seraya menyodorkan secangkir teh hangat kehadapan Naya.
Naya mendongak pelan. "Apa itu?" tanyanya dengan perasaan ragu.
"Cuma teh hangat, Nay. Agar badanmu lebih segar." Gabriel mengelus halus rambut lurus Naya. Tersenyum hangat menatap wanita yang sangat ia cintai.
Tanpa pikir panjang, Naya meraih teh hangat yang disodorkan Gabriel. Ia tak pernah menaruh rasa curiga pada lelaki tampan itu, karena 3 tahun menjalani hubungan sudah cukup bagi mereka untuk saling percaya satu sama lain.
"Nay!" ucap Gabriel seraya mengangkat sebelah tangannya kemudian kembali mengusap rambut lurus Naya.
"Hmm..!" sahut Naya di tengah-tengah menyeruput teh hangat buatan kekasihnya.
"I love you so much and I don't want to lose you," ungkap Gabriel dengan mengusap pipi Naya dengan jemarinya.
Naya terbawa suasana, ia mengubah posisi duduknya dengan memiringkan badan menghadap Gabriel. "Really?" balasnya.
"Of course! You are the only woman I want to have." Gabriel memperjelas ucapannya.
Naya seakan menjadi salah satu wanita beruntung karena dicintai Gabriel yang seorang CEO di salah
satu perusahaan keluarganya. Dari deretan wanita yang mencoba meluluhkan hati Gabriel, lelaki tampan nan kaya raya itu lebih memilih Naya dengan segela kesederhanaannya.
Naya menyenderkan kepalanya tepat di dada Gabriel, memeluk lelaki tampan itu dengan sangat erat seakan tak pernah mau kehilangannya.
Dinginya angin yang berseliweran malam ini serta gemuruh ombak yang terdengar jelas semakin menambah suasana romantis sepasang insan yang tengah dimabuk asmara.
Kecupan mesra mendarat tepat di bibir merah Naya. Mereka sangat menikmati susana malam ini dengan gemerlap bintang menghiasi langit.
Naya dapat merasakan betul tatkala tangan Gabriel bergerilya di seluruh tubuhnya. Membangkitkan rasa yang tak biasa ia rasakan,tiba-tiba Gabriel membisikan sesuatu ke telinga naya.
"sayang, Maukah kamu memberiku sesuatu yang paling berharga dari dirimu?" Bisik Gabriel
Sontak Naya kaget."a..a..apa maksud mu sayang?"
Tanya Naya sambil memandang Gabriel dengan penuh tanya.
"kamu tenang saja sayang, Jika sesuatu terjadi padamu,aku akan bertanggung jawab,bukankah Qta saling mencintai?" Ucap Gabriel sambil memeluk naya.
"Ta..ta..tapi sayang aku belum siap untuk melakukan itu." Ucap Naya sambil melepaskan pelukan Gabriel dan berusaha bangkit dari tempat duduknya,namun gabriel kembali menarik tangan Naya,agar Naya duduk kembali di sampingnya.
"Sayang,apa kamu tidak percaya kepadaku?" Tanya Gabriel sambil terus membujuk Naya dan berusaha meyakinkan Naya kalau dia siap bertanggung jawab jika suatu saat Naya hamil.
Naya terus diam sambil menundukkan kepalanya,Gabriel berpindah posisi duduk berlutut di hadapan Naya sambil memegang kedua tangan Naya dan mencium kedua tangan kekasihnya itu.
"Sayangku,percayalah padaku aku tidak akan pernah meninggalkan mu!!" Ucap Gabriel sambil terus mencium kedua tangan kekasihnya itu.
sementara Naya masih terdiam.
'apakah dia bersungguh-sungguh akan menikahi ku?sedangkan aku dan dia menjalin hubungan jarak jauh dan tanpa restu kedua orang tua kami,apakah dia tidak akan meninggalkanku?' Naya bergumam dalam hati.
"Sayang,kenapa kamu diam?" Tanya Gabriel sambil memegang dagu Naya dan mengangkat wajah Naya.
"A..aku tidak apa-apa." Jawab Naya sambil tersenyum.
Gabriel pun kembali duduk di samping nanya dan Naya kembali menyenderkan kepalanya di dada Gabriel,sambil berbicara kepada Gabriel.
"apa kamu benar-benar mencintaiku,dan tidak akan pernah meninggalkanku apapun yang terjadi?" Tanya Naya.
"Tentu sayang,aku tidak akan pernah meninggalkan kamu dan aku akan selalu bersama denganmu!!" Ucap Gabriel sambil memegang tangan kekasihnya.
Gabriel dan Naya adalah sepasang kekasih yang saling mencintai namun hubungan mereka tidak mendapat restu dari kedua orang tua mereka,walaupun keluarga Naya sedikit merestui namun mereka masih harus meyakinkan kedua orangtua mereka masing-masing.
Naya adalah sosok wanita sederhana,wanita rumahan yang jarang keluar selain pergi ke kantor untuk bekerja,gadis berparas cantik dengan rambut panjang dan lurus adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan di Bogor,Naya adalah anak sulung dari dua bersaudara,naya di besarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang oleh kedua orang tuanya.
Gabriel adalah seorang CEO di perusahaan milik keluarganya. Lelaki tampan bertubuh tinggi itu selalu sibuk dengan rutinitasnya yang akhirnya membuat dia memiliki sifat tempramental dan kebiasaan buruk sering mabuk-mabukan, Gabriel di besarkan oleh keluarga yang kaya raya,namun kedua orang tua Gabriel sangat sibuk dengan urusan mereka masing-masing sehingga Gabriel kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya.
Gabriel mulai mengangkat kepala Naya dan meletakkannya di kedua pahanya,tangan Gabriel mulai bermain ke area sensitif Naya,Naya mencoba menepis tangan kekasihnya.
"Jangan takut sayang,"ucap Gabriel sambil menempelkan bibirnya ke bibir merah Naya.
Nayapun tak sanggup lagi menolak,karena rasa cintanya kepada Gabriel.
Gabriel menggendong Naya ke dalam sebuah kamar dan membaringkan Naya di atas tempat tidur yang di selimuti spre putih,malam semakin larut,Naya dan Gabriel semakin menikmati malam yang dingin itu.
Pagi pun tiba.
Naya terbangun dari tidurnya dan menutup kembali tubuh nya dengan selimbut,Naya menoleh ke samping tempat tidur nya,ternyata Gabriel sudah tidak ada di sampingnya.
Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar mandi terbuka
Kkrrrk...dan ternyata Gabriel yang baru keluar dari dalam kamar mandi dengan telanjang dada.
"kamu sudah bangun sayang?" Tanya Gabriel
"I..i..iya sayang!!" Jawab Naya sambil memegangi selimbut yang menutupi tubuhnya.
Gabriel yang masih telanjang dada berjalan mendekati Naya dan duduk di samping Naya.
"Terimakasih sayang!"ucap Gabriel sambil mencium kening Naya.
"Sama-sama sayang."jawab Naya
"Ya sudah sekarang kamu bersihkan diri kamu,habis itu kita pulang!!"ucap Gabriel sambil tersenyum kepada Naya.
Naya pun terbangun dari tempat tidurnya dan mencoba mengambil pakaiannya,tiba-tiba Naya kaget saat melihat ada banyak darah di atas spre.
"Sa..sa..sayang bagaimana ini?"Naya panik dan bertanya kepada Gabriel sambil menunjuk ke arah spre yang banyak darah di atasnya.
Gabriel berjalan ke arah Naya,sambil membawakan handuk untuk Naya.
"Sayang kamu jangan khawatir,itu darah yang berasal dari kamu,itu artinya kamu memang benar-benar masih perawan"jawab Gabriel sambil memakaikan handuk di tubuh kekasihnya.
Naya pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah Naya keluar dan bersiap siap untuk pulang Gabriel tiba-tiba memeluk naya dari belakang.
"Sayang,aku sangat menikmati suasana tadi malam,kamu benar-benar membuatku bahagia." bisik Gabriel sambil mencium pipi kekasihnya.
Gabriel dan Naya pun pulang dari villa,Gabriel membukakan pintu mobil dan Naya pun duduk di dalam mobil di samping Gabriel.
Di dalam mobil Naya terus diam dan tidak banyak bicara.