"Jadi, artinya kamu mau tinggal bersama dengan seorang pria miskin, yang tidak memiliki kasta dan kumuh seperti aku ini? Jadi apakah tuan putri yang cantik ini sudikah kiranya tinggal bersama pelayanmu yang sederhana ini? Hahaha."
Hendry sungguh keterlaluan. Dia malah tertawa terbahak-bahak ketika mengejek gadis tersebut.
Wajahnya sangat senang saat tahu ada seseorang yang sangat angkuh harus menjilat ludahnya sendiri hanya karena dia takut sendiri di dalam hutan.
"Puaskan dirimu tertawa. Memang aku ini pantas untuk ditertawakan."
Gadis itu meringis. Wajahnya tertunduk ke bawah seakan-akan dia gadis paling tidak beruntung di dunia ini.
Mungkin dalam hatinya dia menyesal karena sudah bersikap sombong pada orang yang sudah menolongnya. Bukannya berterima kasih dia malah berbalik menghina. Jadi wajar jika pria yang dianggap kumuh itu menertawainya.
Melihat gadisnya yang diam dan tak bersemangat membuat Hendry merasa iba kepadanya.
