2012 akhir aku lulus dari sekolah Dasar Negeri di Kota ku.
awalnya aku memutuskan untuk sekolah di SMP Negeri , namun setelah aku berpikir ulang , aku memutuskan ingin pergi ke pondok pesantren yang tidak jauh dari rumahku .
Lalu setelah aku memutuskan ingin pergi ke pondok pesantren dari kamar aku bergegas pergi ke depan di ruang tamu untuk berbicara kepada Abahku. aku memanggil Ayah ibuku dengan sebutan Emak Abah hehe
"bah, kayanya aku pengen pergi ke pondok aja deh , sambil melanjutkan sekolah juga disana" ucap ku kepada abah .
"iya mei , boleh . abah sebenernya lebih izinin kamu pergi ke pondok pesantren dibandingkan ke sekolah formal biasa" jawab abah.
"iya bah" jawab ku sambil tersenyum senang karena abah ku mengizinkan.
"iya , karena jika kamu pergi ke sekolah formal , kamu hanya mendapatkan ilmu di dunia yang sifat nya hanya sementara , beda dengan kamu belajar di pondok pesantren ilmunya semua berkaitan dengan agama mu dan juga menguatkan iman mu" Lanjut abah .
selang dari pembicaraan itu , tak lama sepekan kemudian keluargaku memutuskan untuk mengantarkanku ke sebuah pondok pesantren itu .
dengan perasaan yakin diriku dan bahagianya diriku aku melangkahkan kakiku ke sebuah pondok pesantren bersama keluargaku.
betapa senangnya hatiku pada hari itu , karena aku merasakan satu hal yang sangat membanggakan di dalam hidupku yaitu aku memilih untuk pergi ke pondok pesantren. Entahlah , mungkin itu sebuah anugrah dari tuhan ku .
perjalanan dari rumahku menuju pondok pesantren itu membutuhkan waktu hanya 1 jam , kami berangkat dari rumah menggunakan angkutan umum .
sambil menjinjing tas yang sangat besar karena didalamnya terdapat pakaian-pakaian ku . Akhirnya 1 jam perjalanan Telah Usai , kita sudah sampai di pondok pesantren itu .
betapa kagetnya aku , karena pondok pesantren itu begitu megah dan luas . Tetapi , suasananya sangat sepi karena para santri dan santriwati sedang tidur siang .
Iya kami sampai di pondok pesantren itu Sagita jam 10 siang .
lalu kita masuk kedalam pondok pesantren itu dan masuk ke ruang kantor untuk melakukan pendaftaran santriwati baru. Pada saat pendaftaran sudah selesai,aku merasakan amat sangat sedih karena hari itu juga aku dan keluargaku harus berpisah selama aku belajar di pondok pesantren .
Lalu setelah itu keluargaku berpamitan untuk pulang dan aku ditinggalkan bersama pimpinan pondok pesantren itu yang sering dipanggil Umi.
"Abah emak pamit dulu ya Mei, kamu baik-baik di sini , assalamualaikum" ucap abah.
"Iya Insya Allah ,Waalaikumsalam" ucap ku sambil bersalaman dan menahan air mata karena harus berpisah.
Aku sedih sekali berpisah dengan keluargaku tapi aku tidak menyesali apa yang sudah aku putuskan.
" Nah, Mei Ayo ikut Umi kita masuk ke kamar, banyak teman teman kamu di sana" ucap umi sambil mengajak ku ke kamar satu santriwati .
aku mengikuti Umi sambil tersenyum ramah , setelah menaiki tangga ternyata di dalamnya banyak kamar dan ternyata kamarnya berjumlah 12 dan satu kamar terdapat 20 santriwati bahkan lebih.
Aku aku masuk dan bergabung di kamar 1 tepat nya di dekat tangga yang sudah aku naiki , dan dikamar 1 itu itu terdapat 20 santriwati.
Ini pertama kalinya aku harus berbagi kamar dengan 20 orang yang belum aku kenal.
Tak lama azan Dzuhur berkumandang, para santriwati bergegas bangun dari tempat tidurnya dan melakukan salat Dhuhur berjamaah.Lalu setelah itu bersiap untuk mulai pengajian kitab kuning bersama Rois di pondok pesantren itu.
1 jam berlalu pengajian sudah selesai lalu di kamar satu kami saling mengobrol dan berkenalan.
"Hai,Nama kamu siapa" ucap salah satu santriwati yang bernama Anisa.
"aku mei , kamu namanya siapa ?" ucap ku.
"aku , anisa panggil aja nis" sambil tersenyum ramah.
lalu aku juga berkenalan dengan semua teman sekamar ku.
setelah berkenalan sudah selesai, lalu adzan Ashar pun berkumandang dan kami bergegas untuk melakukan salat asar berjamaah dan untuk melaksanakan pengajian di Sore harinya .
mengaji kitab kuning di pondok pesantren dari pagi, siang, sore dan malam kami disuguhi dengan ilmu-ilmu yang baru dan bermanfaat.
akhirnya malam pun tiba pengajian kitab kuning pun sudah selesai semuanya. aku dan teman-teman kamarku, kami saling bercerita bercanda sampai kami terlelap tidur.
keesokan harinya aku merasakan ada yang kurang di saat bangun pagi . mungkin karena aku terbiasa setelah bangun pagi , aku melihat emak abah dan Kakak ku di rumah. tetapi di pondok pesantren yang aku lihat hanyalah teman-temanku yang berebutan kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan berwudhu.
akhirnya setelah aku bangun, lalu aku pergi untuk mengantri ke kamar mandi untuk mencuci muka dan berwudhu untuk melaksanakan salat subuh berjamaah.
namun setelah selesai melakukan salat Subuh aku merasakan kesedihan Kerinduan kepada keluargaku di rumah lalu aku berlari berlari ke atas lantai 3 hanya ingin melihat pemandangan gunung-gunung dan lampu-lampu yang masih menyala sangat indah lalu aku menunjuk salah satu lampu yang sangat bersinar dan aku berpikir itu adalah rumahku mau tak terasa air mataku berlinang dan akhirnya aku menangis karena rindu kepada keluargaku
" Mak abah, Apa kabar di rumah?" dengan suara lirih. "Mei kangen rasanya , pengen pulang mak , mei pengen tetap dekat sama emak Abah aja, pengen pulang mak" dan akhirnya aku menangis tersedu sambil melihat pemandangan gunung dengan kelap kelipnya lampu dan segar nya udara dingin di jam setengah 6 pagi.
lalu tak lama teman sekamarku yang bernama Ulfah melihatku sedang menangis di lantai 3 mau dia menghampiriku.
"Mei kenapa?" tanya ulfah.
"Aku pengen pulang" sambil menangis tersedu sedu.
"eemhhh , ulfah juga pengen pulang ko sama , nanti juga bisa pulang yah" sambil mengusap usap pundak ku.
"yuk kita ke kamar , bentar lagi pengajian mulai" lanjut ulfah sambil menuntun tangan ku ke kamar .
Lalu setelah itu aku mengikuti Ulfah dan masuk ke kamar lalu bersiap untuk masuk ke kelas pengajian ku. karena di pesantren itu setiap murid baru akan dimasukkan ke kelas 1 ibtida , Lalu nanti naik ke ibtida 2 dan seterusnya .
Sama halnya seperti sekolah di pesantren itu seperti Pesantren Modern, ada ulangan semester, ulangan tengah semester , kenaikan kelas dan juga lainnya. Hanya saja di sana mengajarkan tentang ilmu agama dan juga mempelajari kitab kuning.
setelah 1 bulan berlalu akhirnya aku mulai terbiasa dengan situasi dan keadaan di pondok pesantren itu , bersama teman-teman sekamarku dan teman-teman kamar yang lainnya , ternyata tidak seburuk itu.Dan aku menikmatinya.
hingga pada akhirnya,tahun berganti menjadi 2013. Dan di situlah,aku tanpa sengaja melihat santri lelaki yang menurutku sangat menarik.Ya,karena dia mirip dengan artis idolaku saat aku duduk di bangku SD.Lucu memang jika teringat masa itu.