Mansion Lingga
Kepergian Tuan Chandra menyisakan lima yang masih menikmati sarapan, meski tidak lama kemudian menyusul yang lainnya.
"Lysia, aku berangkat kerja dulu. Kamu baik-baik di rumah ya." Ghani berpamitan, ia menatap Aliysia sambil mengelap bibirnya, yang menjawab dengan anggukan dan pipi bergerak pelan, menelan makanan kemudian meminum orange juice.
"Um, hati-hati, Ghani," balas Aliysia dengan seulas senyum manis.
Dan anehnya kenapa Ghani tersenyum seperti itu?
Vian jadi bertanya-tanya, apa si sulung tidak pernah mendapatkan ucapan hati-hati dari istrinya?
"Tentu saja, Lysia," timpal Ghani sambil beranjak dari duduknya. "Kalau begitu aku berangkat dan Vian anggap saja rumah sendiri," lanjutnya mengusap sisi kepala sang adik dan kemudian menepuk bahu iparnya singkat.
"Tentu saja, istriku di sini jadi aku harus menganggapnya seperti itu."
"Omong kosong, Aliysia calon istriku-
