Hyperion Hotel Berlin, London
Vian yang kini mengganggam tangan Aliysia bisa melihat lebih jelas, saat awalnya masih buram pasca bangun tidur.
Ia yang merasakan geli karena sesuatu menyentuhnya memilihaqaq membuka mata dan tidak menyangka, akan mendapati hal ini dari istrinya.
Vian juga tidak peduli karena sempat melihat wajah kaget istri bocahnya, yang jelas saat ini ia sedang memeluk tubuh kaku si istri dengan kedutan diujung bibir. "Hmm ... Gutten Morgen, Schatz, (Selamat pagi, sayang)" sapanya dengan nada serak sebelum menguap dengan suara yang tidak ditutupi lagi.
Aliysia terkekeh kecil, tubuhnya yang semula kaku kini perlahan rileks dan balas dengan memasukan lebih dalam wajah ke dada bidang sang suami. "Cou san, lougong, (Selamat pagi, suamiku)" balasnya dengan suara teredam di dekapan.