Chereads / your one in a million / Chapter 1 - PROLOG

your one in a million

Mimi_Ria
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 7.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - PROLOG

Aku suka berpergian jauh, aku suka sekali menikmati pemandangan pantai, pada hari itu aku pergi dengan teman-teman, terutama dengan pria yang tidak kusukai sama sekali.

Aku terpaksa menerima nya, karena berkali-kali ia mengatakan cinta.

Akhir tahun aku pun cuti kerja dan menikmati masa liburan bersama teman dan pria yang tak kucintai.

Aku berharap liburan ini bisa menenangkan aku dari pekerjaan ku yang membosankan.

Liburan ini kami pergi dengan naik mobil, karena teman lebih suka berpergian naik mobil lebih banyak tempat untuk bisa dikunjungi, dengan megambil gambar disana.

Saat mobil kami terhenti di salah satu hotel untuk beristirahat aku dan teman-teman yang lain turun, kami pun check-in di hotel yang cukup bagus.

Begitu banyak barang yang dibawa jadi kami harus benar-benar teliti membawanya.

Pada saat aku dan teman-teman check in di sebelah ku terdapat dua pria yang kan menginap juga.

Mereka pun satu lantai hotel dengan ku, ah kupikir ini hanya kebetulan saja.

Aku dan 3 teman ku beserta pacar yang tak pernah ku anggap. Ya jumlah kami 5 orang, tapi hotel hanya boleh 3 orang perkamar.

Inilah pertemuan ku untuk yang pertama kalinya dengan dia.

Kami masuk ke lift naik ke lantai 6 dengan posisi kamar hanya bersebelahan.

Aku berjalan menyusuri lorong-lorong hotel bersama teman-teman, salah satu dari mereka menghentikan langkah kami.

" Ada yang merasa ketinggalan sesuatu ? "

Sembari menujukkan benda itu ke aku dan teman-teman lain.

" Eh itu parfume ku " aku pun menjawab

Aku pun mengambil nya seperti merampas.

" Eh kasar sekali sih! "

" Perempuan kok main rampas gitu aja "

" Eh maaf, aku refleks thank you ya"

Si pria pun buang wajah seperti tak memperdulikan. Lalu meninggalkan mereka memasuki kamar.

Sambil berjalan salah satu dari dua pria tadi berbicara kecil.

" Dasar nggak ada sopan santun, parfume juga nggak gitu-gitu bagus "

Sedikit terdengar di telingaku, membuat ku sedikit emosi, seperti mereka punya sopan santun saja, menyerobot antrian untuk check in.

Disitulah pertama pertemuan ku dengan dia.

Sampai pada akhirnya aku melihat mereka sarapan pagi berdekatan dengan meja kami.

Mereka berdua melihat aku membawa makanan begitu banyak.

" Eh dia yang kemarin kan, yang parfume nya jatuh oalah makan nya banyak juga ya "

Teman dari si pria itu hanya diam dan tak memperdulikan pembicaraan teman nya.

Aku yang sedikit mendengar pembicaraan mereka langsung berkoar-koar seperti orang kesurupan.

" Mulut untuk makan bukan untuk ngomongin orang dari belakang "

Sambil aku duduk sembari meletakkan makanan ku di meja, aku masih saja mengoceh.

" Sok cool sih, cool juga tidak , kulkas kali ah , bicara seenak nya di pikir dia keren apa , dasar alien kembar, manusia dari planet apa sih ngomentari orang "

Salah satu dari pria itu menghampiri aku, dia yang dari tadi diam mendengar ocehan teman nya, tiba-tiba menghampiri aku, membuat bibir ku terdiam sejenak.

Aku tak memberanikan diri untuk menatap pria itu, ia berdiri di meja ku, lalu aku sedikit mengangkat wajah ku untuk melihat dia.

" Aku wiliam "

Pria itu berdiri dan menyebutkan namanya.

" Itu teman aku namanya gerald "

" Aku tidak nanya tuh " aku menjawab dengan membuang wajah ku.

" Tolong jangan panggil kami alien kembar, indah nada puspita "

Aku kaget saat ia tau nama ku.dia menyebutkan nama ku begitu lengkap.

" Aku harap kau teliti lagi ya apa yang kurang ".

Pria itu meletakkan KTP indah di atas meja sarapan nya.

Lalu bergegas meninggalkan tempat itu.

" Astaga ceroboh nya aku, KTP bisa berceceran juga ".

"Ndah, pria tadi keren sekali sih, dia yang berada di sebelah kamar kita kan ".

Teman indah yang begitu menggagumi wiliam, tersenyum-senyum sendiri.

" Tancap gas ndah , pepet dong si william, kamu kan cantik, cowok mana yang tidak suka dengan mu "

Teman indah terus berbicara, tak lama kemudian datang pacar indah, dengan membawa sarapan pagi.

" Sayang udah makan ? Aku bawain bubur nih ".

Indah terlihat emosi, lalu berdiri dan menghadap pacar yang sama sekali tak ia sukai.

"Makan tuh bubur "!

nada suara indah agak tinggi.

.

.