Chereads / your one in a million / Chapter 2 - bab 1

Chapter 2 - bab 1

Pagi itu indah dan teman nya tiba di pantai, mereka menikmati sun rise, bermain istana pasir, dan duduk di pinggir pantai.

" Sayang mau minum sesuatu nggak ?"

" Nggak ! "

Indah ketus menjawab.

" Terus mau apa ? Ikan bakar mau nggak ? "

" Aku bilang nggak ya nggak, ngeyel jadi orang ya".

" Aku kan pacar kamu, wajar dong aku perhatian ".

" Udah deh ren, aku tu jijik dengan panggilan sayang, dengan perhatian loh, norak banget ".

Lalu indah pergi bermain air sendiri, ia masih membayangkan pria yang ia temui di hotel, bisa nya ia terbayang pria yang tak dikenal, pikiran indah terpaku dengan william yang jarang bicara tapi berhasil menaklukan hati indah.

" Woi!!!"

Satu teriakan di telinga indah.

" Melamun aja, kesambet nanti. Mikirin apa sih ndah ? Tuh pacar loh rendi ngelihatin loh terus".

" Bodo!! Tuh bukan pacar aku deh sebab dia itu kayak security, ngikutin aja, biarin aja dia kecemplung di laut , biar di makan ikan hiu sekalian "

" Jangan gitulah, gitu-gitu baik loh, bayarin kita makan".

" Udah deh sel,capek ngurusin dia, aku nggak suka sama dia, kasihan nembak terus".

" Ya ndah lumayan buat jajan, manfaatin dong, kamu cantik, banyak pria suka, tuh banyak pria yang dari tadi lihatin kamu ndah ".

" Sel, aku masih kepikiran sama dua pria di hotel kemarin ".

" Hah ? Wiliam sama gerald maksud kamu ndah ?  Ada angin apa ni teringat mereka ? Jangan-jangan kamu suka lagi dengan mereka".

" Ngacok loh !

Dia itu kan aneh, jarang bicara tapi kok sekali ngomong cool kelihatan nya".

" Iya sih ndah, cuman ya dingin gitu deh, bukan tipe loh juga kan ndah".

" Tapi,,,,

Aku lebih tertantang dengan pria seperti itu".

" Ah sudahlah ndah, dia aja nggak tau dimana, bahkan dia check-out duluan dibanding kita ya kan ?"

" Tapi aku percaya nggak ada yang kebetulan didunia ini ".

" Sayanggg,,,,"

Lengan tangan indah di pegang rendi, indah pun kaget.

" Apaan sih, pegang-pegang "

Indah terlihat begitu terganggu dengan tangan rendi, lalu rendi melepaskan nya.

" Tidak usah pegang-pegang deh, udah berani pegang tangan, nanti besok-besok pegang apalagi".

" Kok jadi piktor yang".

" Udah aku mau cepet-cepeg pulang, bosen disini "

Indah yang wajah nya manyun menarik selfi untuk segera meninggalkan rendi.

" Cabut sel, kita gabung dengan anak-anak yang lain".

Rendi pun tertinggal sendiri, rendi melihat indah & selfi yang berjalan meninggalkannya.

" Apes banget aku punya pacar, udah culun, nyebelin, norak, sok perhatian"

" Sabar ndah, nikmatin aja, rendi kan banyak duit, gitu-gitu dia punya usaha "

" Aku mau cepet pulang deh, bener-bener liburan nyebelin, ada si rendi tambah rusak mood ".

"Besok kita pulang ndah, besok kita out terus ninggalin rendi".

******

Indah dan teman nya pulang kerumah, indah dengan wajah manyun masuk kerumah, masih terbayang wajah rendi yang buat mood indah makin buruk, benar-benar seperti mimpi buruk punya pacar seperti dia.

Indah terus mencari cara untuk memutuskan rendi.

Hari makin buruk, ketika rendi bertamu di malam hari, indah malas untuk menemuinya.

"Ndah,,, ada rendi "

Teriakan ibu indah mengagetkan nya.

" Apaan sih bu, suruh pulang aja, baru tadi ketemu juga".

" Hai ndah, "

Rendi yang nyelonong masuk, karena tidak sabaran untuk bertemu dengan dirinya.

" Hei, apaan sih masuk-masuk, belum di izinin juga, keluar sana".

" Indah kok kasar banget sama rendi"

" Ya udah ibu urus aja rendi, aku mau tidur, besok mau kerja dan shift pagi".

" Kok ditinggal sih ndah".

Indah meninggalkan rendi dan ibunya di ruang tamu, indah benar-benar tidak peduli dengan rendi. Berharap tidur adalah cara yang tepat untuk melupakan rendi yang menggangu pikiran indah.

******

Pagi itu indah berangkat kerja, seperti biasanya dia naik bus, duduk di belakang, dengan membawa buku-buku penjualan, indah adalah salah satu beauty advisor untuk kosmetik brand lokal.

Pada saat itu indah sedang melayani customer beberapa pembeli adalah sebagian kaum hawa, kebetulan indah kerja di mall dan sedang ada promo harga kosmetik.

Benar-benar buat indah kerepotan, saat itu pengunjung mall begitu ramai. Sampai indah kebingungan dan beberapa kosmetik jatuh dilantai.

Ketika indah berusaha mengambil barang yang berserakan dilantai, namun saat itu juga kosmetik tergelincir sampai ke kaki konsumen.

Lalu indah berusaha mengejar nya, tanpa memperdulikan konsumen tersebut.

" Permisi pak, saya mau ambil kosmetik saya , ada di kaki bapak".

Si pria itu memunggungi indah, ia berada di counter jam tangan, si pria berusaha menggeserkan sepatunya, lalu indah merunduk ke bawah untuk mengambilnya, lalu si pria juga merunduk untuk ikut membantu indah mengambil kosmetik nya.

" Terimakasih ya pak ".

Saat itu indah tak memerhatikan wajah si pria, indah hanya fokus ke kosmetik nya. Sekilas indah melihat wajah si pria lalu berbalik badan, lalu beberapa detik kemudian indah  menyadari siapa di hadapan nya tadi.

Lalu menghadapkan badan nya kembali ke si pria.

"Kamu ?"

Pria itu melihat indah lalu memutarkan bola matanya seketika.

" Wiliam "

Seperti biasa william hanya diam tak bersuara sedikitpun, saat nama nya disebut indah.

Wiliam sibuk memilih jam tangan, tak memperdulikan indah yang begitu keheranan melihat william di depan matanya.

" Kok kamu disini ?"

Lagi-lagi indah bersuara.

" Ini mall siapapun bisa kesini"

Kali ini william bersuara.

Tak lama kemudian datang partner kerja indah.

" Mbak indah, ditunggu konsumen tuh, rame tuh yang belanja jangan disini nanti dilihat manager".

" Ah kamu del, iya nanti aku kesana"

Tapi pandangan indah terus tertuju ke william, namun william sepertinya fokus belanja lalu pergi tanpa perduli dengan indah.

Kali ini indah dibuat kesal, biasanya dia yang dikejar pria, bahkan beberapa konsumen meminta nomor hp indah, indah di buat penasaran dengan tingkah william, sama sekali tak memandang indah, indah begitu di gilai pria. Karena indah begitu cantik dengan paras manis berlesung pipi.

Kini william berlalu tanpa kesan sedikitpun, hanya ucapan beberapa kata.

Kini indah semakin yakin tak ada yang kebetulan didunia ini.

Saat tiba-tiba ada tangan menyentuh bahu indah, membuat indah berpikiran jauh, berharap william menyapa nya, dan memberikan barang yang ketinggalan, atau bertanya hal lain. Seperti tempo hari ia tiba-tiba datang ke meja sarapan indah ketika di hotel.

Lalu indah berbalik arah, satu pria berdiri didepan indah.

" Rendi !!!"

Bagai disambar petir di siang bolong, melihat pria culun, norak, sok perhatian membuat mood indah rusak kembali, lalu bergegas membuka sepatu high-heels nya, lalu mengambil langkah seribu, meninggalkan rendi yang sedang membawa makanan.

" Sayanggg kok aku ditinggal lagi sih".

Wajah rendi berkaca-kaca, seperti ingin menahan tangis, tapi malu dengan keadaan karena pengunjung mall melihat nya.