Cuaca cerah di minggu pagi, tapi tak begitu indah bagi indah, pekerjaan nya membuat nya tak pernah menemui hari libur di akhir pekan, karena justru di sabtu minggu adalah hari pengunjung ramai datang.
Seperti biasa nya indah berangkat kerja naik bus, akan tetapi datang lah rendi menaiki sepeda motor milik nya,
Pemandangan buruk bagi indah, pria berkacamata, dengan kemeja biru nya, sedang merapikan pakaian nya sebelum menemui indah, dirapikan nya rambut, beserta pakaian di pinggang nya, beberapa semprotan parfume di tangan nya.
Indah yang berusaha kabur, namun kepergok rendi,dengan cepat rendi menaik motornya lalu mengejar indah.
" Sayang, jangan tinggalin lagi dong, aku anter ya ? "
Indah yang terlihat kelelahan habis lari menjauh dari rendi duduk di trotoar.
" Ngapain sih, jemput-jemput segala".
" Sayang, kita kan pacaran,jadi harus anter kamu kerja ".
" Ih,,, nggak sudi! Pergi aja sana janggan ganggu aku".
" Kenapa sayang, aku kan pacar kamu, aku cinta sama kamu "
"Makan tuh cinta"!
Dengan cepat indah menaiki bus yang berhenti menurunkan penumpang nya, indah naik bus meninggalkan rendi, rendi teriak memanggil indah, sambil menangis seperti anak kecil di pinggir trotoar.
" Mbak , kenapa pacar nya ditinggal ?"
Kenek bus itu melihat rendi menangis lari-larian mengejar bus.
" Bukan pacar bang, tukang kebun ibu".
" Wah tukang kebun , style nya rapi kayak pekerja kantoran" .
" Abang mau ? "
" Mau apa mbak ? "
" Buat mainan dirumah, lumayan nakutin tikus".
" Ah mbak bisa aja".
Lalu kenek bus pun turun sembari melihat ada penumpang naik, petir menyambar di pagi hari itu, pertanda hujan mulai turun dengan deras nya.indah yang berada di bus panik, karena sebentar lagi ia akan sampai ditempat kerja. Hujan turun dengan deras nya.
Indah turun dari bus, sambil menutupi kepalanya dengan buku-buku yg dipegang nya. Indah belarian memasuki pintu mall, membuat pakaian seragam indah kotor dan basah.
Itu membuat indah harus mengeringkan pakaian nya, namun waktu menunjukkan pukul 08:00 pagi, ia harus bergegas masuk.
Pakaian indah tampak basah, udara dingin mulai berhembus dari AC mall.
Mulai rasa pusing di kepala, badan pun mengigil.
"Ndah, kamu basah ya ? "
" Kehujanan tadi mbak, nggak bawa baju ganti".
Teman kerja indah melihat indah yang mengigil kedinginan, ia mencoba untuk indah membeli pakaian di counter baju.
" Ndah, beli baju kemeja putih aja, nanti masuk angin loh, bibir mu udah pucat gitu".
" Emang boleh mbak, nanti aku coba-coba lihat baju di counter baju".
Saat akan memilih baju, lagi-lagi indah di kagetkan dengan william yang sedang memilih boneka teddy murah muda.
Niat hati indah ingin menyapa, tapi indah sadar bahwa william cowok yang super pelit bicara. Terlalu mahal untuk menyapa.
Lebih baik indah pura-pura tak kenal.
Baju kemeja putih yang indah beli langsung akan di bayar nya, saat bersamaan ingin membayar, william menerobos antrean.
" Hei, aku duluan "
" Sorry aku mau cepet nih".
" Nggak perduli, aku duluan ".
" Nggak "jawab william.
Wiliam melangkah menerobos antrean kasir, membuat indah harus di belakangi william. Saat william membayar lalu keluar dari baris antrean, ia melihat indah tanpa kedip.
Membuat indah sadar bahwa ia sedang di perhatikan.
Indah pura-pura tak perduli, dengan percaya diri ia mengibaskan rambutnya, rambut yang terlihat basah dan lepek, beserta pakaian seragam nya yang basah terlihat berbeda dari pengunjung yg lain.
Indah tau, bahwa william memperhatikan nya, kini william sedang berada di belakang indah.
" Mbak, kecebur di kolam mana ? "
Celotehan william sontak membuat indah salah tingkah. Indah berbalik badan lalu meninggalkan kasir, namun satu langkah akan melangkah, william menarik tangan indah.
Indah kaget, dipikiran nya william akan memalukan dia.
" Nih jatuh, ikat rambut nya".
Ikat rambut indah jatuh dilantai, lagi-lagi barang-barang indah tercecer di jalan, membuat dia teringat akan kejadian di hotel saat berlibur.
" Nggak usah, udah rusak tuh ikat rambut nya, nanti aku beli aja".
Indah lalu pergi mengambil langkah seribu, keruang ganti baju karyawan,
Namun ia begitu kegirangan karena bertemu william.
Perasaan malu dan senang bercampur aduk, ternyata william suka belanja disini.
Tapi pertanyaan menghantui benak indah, karena william membeli teddy merah muda, tempo hari beli jam merah muda.
Senyum terpancar saat indah kembali ke counter kosmetik nya. Ada apa gerangan saat mood perasaan indah tidak karuan bertemu rendi, lalu berubah drastis seketika bertemu william.
Sepertinya telah tumbuh cinta di hati indah.
*******
Indah sama sekali tak menghabiskan makan siangnya, lamunan nya jauh, seperti kesetrum aliran listrik, ia hanya bengong dan senyum-senyum tidak karuan.
"Ndah kenapa makanan nya nggak habis ? Masakan aku nggak enak ya".
" Nggak sel, aku kenyang ".
Selfi, makan siang dengan indah, ia slalu membawa bekal, dan selalu berbagi dengan sahabat nya indah.
" Kenyang ? Sejak kapan, biasanya nambah kamu ndah, kamu kenapa sih ndah ? Sakit ? "
" Iya aku sakit "
" Sakit apaaan sih ?"
" Sakit jiwa , karena cinta ".
" Hah ? Jadi kamu udah beneran cinta sama rendi, jadi dari tadi kamu senyum-senyum males makan karena mikirin rendi".
" Nggak sudi!"
Jawab indah dengan memiringkan bibirnya.
" Terus ? "
Alis selfi sedikit terangkat.
" William!!!!"
" What ? Ngaco' kamu ndah, mana ada william disini".
" Udah dua hari aku katemu dia di mall ini, bahkan jalan rumah nya samaan jalan nya dengan rumah aku, searah tau nggak".
" William tinggal di kota ini juga ? Kirain di inggris, nama nya aja yang kebarat-baratan ternyata tinggal di jakarta juga".
" Sel, kamu tau kan william tu jarang banget ngomong, tapi dengan aku dia ngomong, itu berarti dia ada perasaan sama aku".
Indah dengan bangga mengatakan seperti itu ke selfi, padahal william setiap berkata hanya ucapan yang memalukan. Kini indah di buai asmara.
*****
" Selamat malam".
Kata-kata lantang terdengar di depan pintu rumah bibi neni, membangunkan william dan bibi neni seketika pintu di ketuk dengan keras nya.
William bangun membuka pintu, seakan amarah memuncak karena tidurnya terganggu, semakin emosi lagi ia melihat siapa didepan pintu rumah nya.
Pria dengan baju kemeja kotak-kotak lengan pendek, tiba-tiba memeluk william.
" Apa kabar wil ? "
William mendorong nya sampai terguling dilantai.
" Wow si brengsek datang".
" Wil, ini kakak , ini kakak bimo wil".
"Oh ya saya tahu, mantan narapidana".
Keributan mereka berdua langsung dihampiri bibi neni. Bibi neni melihat bimo datang dengan membawa koper.
" Bimo,,,"
" Bibik neni, saya mau tinggal disini, saya diusir dari rumah".
" Apa,,,,,,, "
William marah mendengar ucapan bimo, datang kesini dengan tujuan menumpang hidup.
Bagaimana dia akan hidup tenang, jika dirumah ada bimo.
Kakak yang ia benci, karena meninggalkan ia dan kakak perempuan nya sendirian.
*****