Chereads / Cintaku Terkunci Di Namsan Tower / Chapter 21 - BAB 21. Oppa Handsome  

Chapter 21 - BAB 21. Oppa Handsome  

Chul Mo terus saja menatap Chika, membuat Chika semakin terpaku diam dan tidak berani menatap Chul Mo. Semburat merah di wajahnya membuat Chul Mo semakin terpesona melihat wajah Chika. Kulit Chika yang kuning langsat menambah daya tariknya sehingga Chul Mo semakin ingin mengenal Chika.

"Sebaiknya kita mulai memotret mereka Sany," kata Chika mengingatkan Sany.

"Baiklah, Chul Mo sebaiknya kita memulainya ya," kata Sany kemudian.

Chul Mo segera melihat Sany kemudian langsung mengatakan,

"Untuk hari ini kita akan berfoto di sini bukan?"

"Iya benar, ayo kamu ikut dengan saya," kata Sany lagi.

Sany dan Chikapun berdiri diikuti Chul Mo.

"Chul Mo kamu berdiri di sana dong, coba kamu memandang dari kejauhan. Iya benar seperti itu biar saya mengambil foto dari sini ya," kata Sany lagi.

Chul Mo segera berdiri di taman dan melihat seolah – olah memandang dari kejauhan dan kebetulan angin berhembus menerbangkan rambut Chul Mo sehingga membuat Chul Mo seolah – olah menjadi seorang model yang sangat tampan.

Baju yang di kenakannya sangat unik adalah awal dari ketertarikan Sany untuk memotretnya. Sany segera memotret Chul Mo. Chika memperhatikan baju yang dikenakan oleh Chul Mo, dan dia melakukan pengamatan terhadap baju yang dikenakan oleh Chul Mo.

Chul Mo menggunakan celana jeans warna krem, dan kaus kerah lebar dengan lengannya memakai bis karet dengan karet ukuran besar. Kaus inilah yang menarik minat Sany.

Beberapa potret telah diambil oleh Sany kemudian Chul Mo menarik tangan Chika dan meminta Sany memotretnya. Chika menolaknya tetapi Chul Mo menarik tangan Chika dan Sany terus saja memotret keduanya. Mereka seolah – olah sedang berinteraksi satu sama lain,dimana Chika menolaknya tetapi Chul Mo menahannya dan adegan yang mereka ciptakan sangat sempurna.

Chul Mo menarik syal yang dipakai oleh Chika dan memasangnya di lehernya, Sany segera memotretnya dan melihat tampilan syal itu menambah keunikan fashion dari Chul Mo. Sedangkan Chika memandang Chul Mo dengan mata melotot karena Chul Mo tiba – tiba melepaskan syalnya.

Sany sampai tertawa terbahak – bahak melihat adengan itu, mereka seolah – olah seperti pasangan kekasih yang sedang saling merajuk. Seperti adegan drakor, dan dengan lincahnya Sany terus saja memotret mereka.

Chika yang mulai gerah melihat gaya intim yang terus saja di lakukan Chul Mo. Sany terus saja memofo mereka dengan gaya profesional dan tidak ingin kehilangan setiap momen yang mereka ciptakan. Sany hanya bisa merasakan cemas melihat betapa agresifnya Chul Mo.

Sepasang mata memperhatikan mereka dari kejauhan dan dari matanya timbul rasa tidak suka, kemudian pemilik mat aitu mendekati mereka. Dia menarik Chika dari sana dan segera menjauhkannya dari Chul Mo.

Chika yang di tarik secara tiba -tiba , kini berada di belakang pria itu. Pria itu menatap Chul Mo dengan tatapan tajam.

"Siapa kamu?" tanya dengan jengkel.

"Apa urusanmu?" tanya Chul Mo dengan dingin

Pria itu kini menatap Chul Mo dengan rasa jengkel dan menatapnya dengan tajam,

"Kamu sendiri siapa?" tanya dengan marah.

"Saya nanya kamu, dan mengapa pula kamu bertanya siapa saya lagi?"

"Saya teman wanita ini," kata pria itu dengan dingin.

Pria itu dengan rasa kesal menatap ke arah Chul Mo dan menatapnya dengan tajam. Chul Mo memandang ke arah Sany dan Chika meminta penjelasan kepada mereka. Sany menatap pria di hadapan mereka dengan melongo,

"Suitcase? Untuk apa kamu disini. Apa urusannya kamu dengan saya?" tanya Chika kebingungan.

"Suitcase?" tanya Chul Mo dengan heran.

Sany yang melihat situasi mulai tidak terkendali karena Chul Mo dan pria suitcase. Mereka saling berhadapan seolah -olah mereka sedang persiapan akan adu jotos. Sany yang melihat mereka berdua semakin cemas melihat perkembangannya yang ada di depannya.

"Kamu siapa? Apakah kamu teman dekatnya? Atau kamu ada hubungan dengan mereka?" tanya lagi.

Sany segera menghampiri mereka dan mencoba melerai mereka.

"Sebentar, untuk apa kalian saling berlawanan seperti itu? Apakah kalian mempunyai hubungan dengan Chika? Hentikan jangan membuat malu."

Pria itu segera menarik Chika dan memaksanya untuk mengikutinya. Chika yang terseret, mau tidak mau mengikuti gerakan pemuda itu. Chika ingin menolaknya dan menepiskan tangan pria itu tetapi pria itu jauh lebih kuat sehingga dia mampu menyeret Chika dengan mudah. Chul Mo berusaha menarik tangan Chika agar pria itu tidak dapat menyeretnya tetapi dia gagal menahannya.

Sany mencoba mencegah pria itu membawa Chika, tetapi Sany juga tidak sanggup menahan gerakan pria itu.

"Lepaskan tanganmu dari dirinya, jangan coba – coba menyentuhnya." Kata Sany dengan marah.

Pria itu tidak memperdulikan perkataan Sany dan terus saja memaksa Sany mengikutinya. Sany berusaha mengejarnya tetapi salah satu pria kekar menghalangi Sany, ternyata pria itu kali ini membawa pengawal pribadinya. Sany akhirnya terdiam dan terpaku melihat bagaimana pria itu memaksa Chika untuk mengikutinya.

Setengah terseret Chika dipaksa memasuki sebuah mobil yang sudah tersedia dilobby Plaza itu. Pria itu membuka pintu dan memaksa Chika masuk ke dalam mobil. Sany yang panik mulai menjerit memanggil nama Chika

"Icha, Cha. Hey kamu berhenti. Mau kemana kamu membawa Chika pergi!" jerit Sany dengan marah.

Chul Mo dan Yuki berusaha untuk membantu Chika tetapi mereka sama sekali tidak berdaya, Chika yang di paksa masuk mobil menatap Sany dari dalam mobil. Chika mengetuk jendela mobil meminta agar Sany menolongnya, sementara pria kekar yang menahan gerakan mereka menahan Sany dan Chul Mo mendekati mobil yang membawa Chika pergi dari hadapan mereka.

Sany tampak memukul dada pria kekar itu dan berusaha mengejar mobil yang membawa Chika. Tetapi pria itu sama sekali tidak tergoyahkan dan dibanding dengan tenaga Chika, tenaga pria itu jauh lebih besar. Sudah tentu pria itu tidak terkalahkan.

Pria kekar itu kemudian mendapat bala bantuan dari seorang pria kekar lainnya dan menarik Sany serta Chul Mo untuk segera keluar dari kerumunan. Karena begitu mereka mendengar jeritan Sany banyak orang segera mendatangi mereka walaupun mereka tidak memahami apa yang dimaksudkan oleh Sany, namun mereka tetap berkumpul dan berusaha memahami maksud jeritan Sany tadi.

Pria kekar itu menyeret Sany dan Chul Mo ke sebuah mobil dan mendudukkan mereka di sana. Yuki yang kebingungan tidak tahu mau berbuat apa, karena kalau dia melaporkan kejadian tadi Polisi tampaknya Chika dan Sany mengenal penculik itu. Bukankah mereka memanggilnya tadi suitcase?

Yuki bahkan dilarang mengikuti kedua pria kekar yang telah membawa kedua temannya tadi.

"Tampaknya pria yang membawa Chika pergi bukanlah orang sembarangan, buktinya bukan hanya kedua pria kekakar itu saja pengawalnya. Pria yang berdiri di depanku saja merupakan pengawal mereka, emangnya siapa sich pemuda yang sudah mengajak paksa Chika tadi?"