Tahun 2033 sekelompok makhluk luar angkasa yang menyebut dirinya Dendauls melakukan invasi ke Bumi. Dendauls memiliki tujuan membuat Bumi menjadi rumah baru untuk ras mereka dan memusnahkan seluruh umat manusia hingga tidak tersisa lagi, Dendauls membuat kekacauan di seluruh penjuru Bumi mereka tak ragu untuk melenyapkan manusia dan makhluk hidup lainnya seperti hewan dan tumbuhan yang berada di Bumi.
Militer pemerintahan dunia dibuat tidak berdaya akan kemampuan bertempur dan bertahan hidup Dendauls yang lebih tinggi dari pada manusia pada umumnya, senjata api dan senjata tajam tidak dapat digunakan untuk melawan Dendauls yang memiliki tubuh tinggi lebih dari 2 meter dan keras bak cangkang kura-kura ditambah kemampuan mereka yang dapat terbang dan menggali tanah membuat tentara militer yang berhadapan langsung jadi tak berdaya menghadapinya.
Dendauls yang tanpa senjata mampu membantai puluhan tentara militer sekaligus, dengan tangannya yang berduri dan capit panjang pada mulutnya yang seperti seekor serangga, Dendauls mampu mengoyak-ngoyak tubuh manusia. Umat manusia mampu menahan invasi Dendauls dengan persenjataan tempur seperti Tank, Rudal atau Jet namun semuanya tidak dapat membawa kemenangan.
Akibat invasi Dendauls terjadi perang di berbagai negara, selama bertahun-tahun perang berlangsung antara umat manusia melawan ras Dendauls menyebabkan banyaknya korban jiwa berjatuhan baik dari rakyat sipil, militer dan lain-lain. Kemampuan Dendauls dalam berkembang biak menyebabkan umat manusia pada akhirnya kalah jumlah dengan Dendauls yang tetap dapat bertahan meski sarangnya sudah dihujani Misil dan Rudal. Invasi Dendauls keseluruh penjuru Bumi menebar teror dan ketakutan yang selalu menghantui setiap saat.
EDF fedarasi pertahanan bumi menjadi wadah bersatunya umat manusia dalam menghadapi invasi Dendauls. EDF membangun pusat-pusat pertahanan diberbagai belahan bumi dengan berpusat di Australia. Dengan adan shelter atau benteng pertahanan, EDF berharap umat manusia bisa bertahan menghadapi serangan dari Dendauls.
Selain membuat tempat perlindungan, EDF juga membuat sebuah proyek penyelamatan umat manusia berskala besar. Jauh di sebuah pulau yang berada kepulauan di indonesia sekelompok peneliti berkumpul untuk mengakhiri invasi dari Dendauls.
Para peneliti tersebut bersama - sama membuat sebuah mesin waktu yang bernama Chronos, mesin waktu yang mampu mengirim manusia ke masa lalu untuk memperbaiki keadaan, keadaan dimana Dendauls tidak pernah datang ke Bumi.
*****
3 Januari 2057 disebuah fasilitas penelitian rahasia yang dibangun di salah satu pulau terluar di Indonesia bernama Cherudim, Profesor Sasaki dan para peneliti dari bidang sains dan lainnya menciptakan sebuah mesin waktu. Proyek yang sudah berjalan selama kurang lebih 5 tahun ini dinamai Chronos.
Sebagai uji coba terakhir mereka akan mencoba mengirim manusia untuk pertama kalinya ke masa lalu. namun terjadi permasalahan tentang siapa orang yang akan dikirim ke masa lalu.
"Pak, ini terlalu berbahaya untuk dilakukan sekarang! Kenapa tidak mencoba pada hewan terlebih dahulu!" Rohan salah satu asisten Sasaki menyatakan keberatan akan keputusan Sasaki untuk melakukan tes perjalanan waktu dengan dirinya sebagai kelinci percobaan. "Jika Profesor hilang dalam waktu maka proyek ini akan sia-sia saja.!" Rohan sangat mengkhawatir Sasaki yang merupakan pencipta mesin waktu tersebut, jika Sasaki tidak kembali maka tidak akan ada yang sanggup meneruskan proyek mesin waktu Chronos yang belum rampung 100% ini.
Sasaki terduduk menunduk dikursinya sambil memegang rokok di tangan kirinya. "Kita sudah kehabisan waktu, proyek ini sudah mundur 2 tahun dari jadwal semestinya! Tes dengan mengirimkan makhluk hidup adalah untuk merampungkan kekurangan terakhir pada Chronos." Jauh didalam diri Sasaki ada ketakutan luar biasa akan bahaya dari perjalanan waktu namun Sasaki melawannya dan mencoba berani karena Ia harus menyeleseikan Chronos sesegera mungkin, " Aku pun takut Rohan tapi entah butuh waktu beberapa lama lagi sampai tempat penelitian kita ini ketahuan oleh para Dendauls!"
"Profesor benar Rohan! Hanya Profesor Sasaki yang bisa kembali atau memberikan tanda jika perjalanan waktunya gagal. Tidak satupun orang di fasilitas penelitian ini yang dapat melakukannya.!" Sela Ben pria tua berambut putih yang berdiri disamping mesin waktu buatan Sasaki. Ben yang sudah berusia 63 tahun tak menyangka akan membuat mesin waktu, sesuatu yang dahulu dianggap tidak mungkin oleh banyak ilmu pengetahuan. Sebuah kebanggaan bagi Ben jika mesin waktu buatannya bersama Sasaki berfungsi sebagaimana mestinya dan berhasil merubah dunia.
Sasaki menunjuk sebuah seragam yang terpampang dibelakang Rohan. " Seragam itu buatan Mu kan! Aku percaya pada seragam itu."
Rohan memalingkan kepalanya kebelakang melihat pakaian khusus pencegah efek perjalanan waktu yang dibuatnya, seragam dengan bahan khusus dan helm udara yang mampu membuat penggunanya aman melintasi aliran waktu atau disebut seragam anti waktu.
Rohan menangis, Ia belum yakin sepenuhnya pada karyanya sendiri. Ia takut karyanya malahan mencelakai orang yang paling dihormatinya yaitu Sasaki. Meski dirasa tidak memiliki kecacatan namun uji coba dengan makhluk hidup belum pernah dilakukan, Hal itu jelas menjadi ketakutan bagi Rohan dan semua peneliti Chronos.
Sebelumnya hanya benda dan robot otomatis dengan kecerdasan buatan yang dikirim ke masa lalu, tidak ada efek signifikan pada benda mati yang dikirim bahkan robot otomatis mampu merekam kejadian di waktu yang didatangi tetapi beda hal dengan manusia yang mungkin akan mengalami masalah ketika melewati atau menyeberangi lintasan waktu. faktor penuaan, perubahan molukel hingga hilang dalam waktu bisa saja terjadi.
"Professor anda harus kembali dengan selamat!" ucap Ben mengiyakan keputusan professor "jika Kau tiada akan kuwariskan semuanya termasuk beban dari Chronos ini!" Ben tahu hal tersebut tidaklah mudah namun sudah jadi kewajibannya sebagai wakil peneliti jika nantinya Sasaki tidak kembali. "Semua yang setuju silahkan angkat tangan,!" Seru Ben dengan lantang.
Satu persatu peneliti di ruangan tersebut mulai mengangkat tangan mereka meski terasa gemetar.
Tidak ada hasil tanpa sebuah keberanian! Keputusan Sasaki adalah bentuk dari dirinya yang sudah siap merubah dunia yang hampir dikuasai oleh invasi makhluk luar angkasa kurang ajar yang berusaha memusnahkan umat manusia.
Semua peneliti yang berada di fasilitas penelitian dari awal sudah berprinsip untuk menyeleseikan Chronos apapun yang terjadi termasuk mempertaruhkan nyawa mereka. Rohan yang tadinya ragu lalu mengangkat tangannya, Ia menangis tidak kuat menahan rasa sedih dalam dirinya. Air mata mengalir deras dari balik kacamatanya yang langsung membasahi pipinya yang sudah mulai berkerut.
"Menangislah Rohan, tidak apa-apa jika Kau takut!" Teriak Sasaki yang berdiri lalu berjalan menghampiri Rohan. " Menangislah untuk Ku yang juga sebenarnya takut!" Sasaki memeluk erat Rohan, mereka berdua menangis melepaskan ketakutan dalam dirinya masing-masing.
Dengan penuh emosi Rohan akhirnya menerima keputusan Sasaki, diserahkan seragam buatannya beserta mekanisme pendukung lainnya. Rohan berharap Sasaki bisa kembali dengan selamat dan membawa hasil yang sesuai.
Proyek Chronos adalah proyek perjalanan waktu untuk menghentikan Dendauls yang datang ke Bumi pada tahun 2027. Berdasarkan rekam jejaknya Dendauls tiba di Bumi menumpang pesawat Promentheus yang sedang melakukan uji coba perjalanan wisata ke Mars saat itu.
Para kadet Chronos adalah orang-orang terpilih yang akan melakukan perjalanan waktu, mereka memiliki misi untuk menghentikan peluncuran pesawat luar angkasa Promentheus yang meluncur di tanggal 18 maret 2027 tepat pukul 1 lewat 17 menit bertempat di Kanada.
Bersambung...