Debi muncul dengan membawa jajanan dari luar. Ia kemudian mengeluarkannya kepada Edward. "Ini untuk cucu kesayangan nenek."
Edward tersenyum. Kemudian menerima bungkusan yang diberikan oleh neneknya. "Terimakasih nenek. Edward sayang sama nenek," ucap Edward.
Devi mengelus rambut Edward dengan rambut. "Sama-sama sayang," sahut Debi.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Debi.
Edward menjelaskan sesuai dengan versinya. Dan walaupun Vino telah menjelaskannya juga, Debi tetap membela Edward.
"Kamu ini seharusnya berterima kasih karena dirawat oleh keluarga ini. Dan jangan mengatur Edward mana yang boleh dan tidak boleh dia lakukan di rumah ini, apalagi soal mainan," ucap Debi.
"Ibu jangan seperti itu. Kalau Ibu seperti itu sama saja Ibu mengajarkan Edward menjadi anak yang egois," sahut Marisa.
"Biarkan saja. Lagipula aku hanya mengajari batasan anak itu di rumah ini," kilah Debi. Dia bahkan enggan menyebutkan nama Vino.
Menangis tersedu-sedu kemudian berlari ke kamarnya.