Ponsel Niko berhenti sejenak. Niko tak menyia-nyiakan kesempatan dengan langsung mematikan ponselnya tak peduli jika nanti Revan akan marah yang penting Revan tidak menerornya lagi.
Clara meliriknya. "Kenapa kamu mematikannya?" tanya Clara penasaran.
"Aku sedang tidak ingin membahas mengenai pekerjaan saat ini," jawab Niko.
"Tapi bagaimana kalau penting?" Clara masih penasaran.
"Clara aku masih sakit dan aku ingin istirahat," sambar Niko dengan raut wajah tak suka.
Baru kali ini Niko marah seperti itu. Membuat nyali langsung ciut. Jantungnya seperti berdegup lebih kencang karena takut.
Clara tak ubahnya seperti sebuah robot saat ini, diam dengan wajah yang datar sambil mengemudi mobil.
Niko sibuk menenangkan napasnya yang berantakan. Kemudian setelah lebih tenang barulah dia merasa bersalah telah mengatakan hal tersebut. Clara pasti sakit hati.
"Aku minta maaf, tapi aku hanya ingin tenang," ucap Niko.