Karena sudah ada Jeni yang menjemput Namira. Jadi Marisa memutuskan untuk tidak ikut pergi ke rumah Lisa. Dia tidak ingin ada keributan antara dirinya dan Sania.
"Maaf Namira. Tapi bunda tidak bisa ikut dengan Namira," jawab Marisa.
Senyum di bibir Namira seketika luntur. "Kenapa tidak bisa bunda?" Namira kecewa.
"Karena mama pasti tidak akan menyukai kehadiran bunda, nak," jawab Marisa dengan jujur.
Apa yang dikatakan oleh bundanya ada benarnya. Demi bertemu dengan ibu dan adik bayinya Namira kemudian menuruti permintaan dari Marisa.
"Maafkan bunda ya," ucap Marisa. Namun Namira menundukkan kepalanya. Dia masih belum sepenuhnya ikhlas.
"Hey…jangan khawatir. Kita kan hanya berpisah sebentar." Marisa tersenyum sambil mengelus-elus kedua sisi pipi Namira.
Jeni yang dari tadi diam kemudian mendekat ke arah Namira. "Bunda benar sayang. Nanti kalau kamu kangen bunda, tante akan segera antarkan kamu ke rumah papa lagi," ucap Jeni.