Kevin mencoba mengingat-ingat apa yang dikatakan oleh Marisa bahwa ada yang tertinggal. Namun walaupun sudah berpikiran dengan keras. Kevin tetap tidak menemukan jawabannya.
"Memangnya apa yang tertinggal? Sepertinya tidak ada," tanya Kevin penasaran.
"Tentu saja ada," jawab Marisa. Dia kemudian menyentuh pipinya dengan jari telunjuknya. Bak seorang gadis remaja yang baru saja merasakan jatuh cinta.
Kevin menepuk jidatnya sendiri. Wajahnya yang tadi gusar kini merona karena malu. Dia kemudian mendekat ke arah Marisa lalu mencium pipi kanan dan kiri Marisa secara bergantian.
Setelah itu baru Kevin pergi meninggalkan Marisa. Dan kembali ke kantornya lagi.
"Aku pergi dulu ya," pamit Kevin.
"Iya, hati-hati," sahut Marisa.
**
Tak lama Jeni sampai di restoran Jepang tersebut. Dia menarik kursi lalu duduk di kursi yang berhadapan dengan Marisa.
"Maaf sudah membuatmu menunggu lama," ucap Jeni.
"Oh, tidak kok. Belum lama," sahut Marisa.