"Hitung hitung kejutan untukmu," jawab Debi. "Bagaimana? Kamu suka tidak?" tanya Debi sambil menyenggol lengan Lisa.
"Tentu saja. Kenapa kamu harus menanyakannya?" Lisa bertanya balik. "Kamu cerdik juga ternyata," ucap Lisa.
Debi menaikkan sudut bibirnya dengan sinis. "Memangnya kapan aku tidak cerdik?"
Pantas tadi meskipun Marisa diam tetapi wajahnya menunjukkan penuh tekanan.
"Semalam Sania berkata dia diperlakukan romantis oleh Kevin. Katanya Kevin tersinggung karena Marisa terus menyalahkannya masalah teman Namira yang membawakan makanan dari luar kemarin," ungkap Debi.
"Dan hal itu juga kamu tidak memberitahu aku?" Lisa menggelengkan kepalanya. Dia jengkel karena tidak diberitahu atau dilibatkan dalam masalah ini.
"Hey, yang penting kan semuanya menjadi berpihak kepada kita kan," jawab Debi.
Lisa mengangguk-anggukkan kepalanya. Benar juga, yang penting baginya putrinya mendapatkan apa yang dia inginkan, dan Marisa menjadi terpuruk.
