Kevin bukannya takut Sania akan marah. Hanya saja dia tidak ingin ada keributan lagi di rumahnya. "Aku tadi menani klienku untuk minum di bar," jawab Kevin berbohong.
Sania menatap wajah Kevin dengan lekat. Tetapi yang ditatap hanya menunduk, yang bisa berarti suaminya itu sedang berbohong. Sania curiga.
"Kamu pasti berdusta. Kalau hanya menemani klien minum di bar mana mungkin sampai hampir pagi seperti itu?" Sania tidak percaya.
"Itu yang kamu lihat saja. Sebenarnya aku tadi pulang. Tapi kamu tidak ada di kamar, aku kira kamu sedang keluar rumah." Kevin berkilah, tetapi Sania tak percaya begitu saja.
Sania menaikkan satu alisnya, lalu menginterogasi Kevin layaknya polisi terhadap tersangka. "Bagaimana dengan ponselmu? Kenapa kamu menonaktifkannya?" Sania memburunya dengan pertanyaan.
Alasan klasik baterai ponsel habis menjadi andalan Kevin untuk melarikan diri dari masalah ini.
"Baterai ponselku habis, dan aku baru menyadarinya setelah sudah sadar dari mabuk."