Pria dengan badan kekar itu mampu dikalahkan oleh Jeni. Meskipun Jeni sedikit mendapatkan luka di sebagian wajahnya. Tetapi dia tidak mengeluhkan hal itu lantaran sudah terbiasa dengan luka yang dianggapnya sepele.
Jeni segera meminta bantuan dari petugas hotel. Dan dalam sekejap lelaki itu diringkus polisi.
Nanti saja Jeni bertanya kepada lelaki tadi siapa yang menyuruhnya. Karena mustahil dia mencelakai Marisa tanpa sebab yang jelas.
Jeni kemudian mendekati Marisa. Dan wanita itu sudah dapat duduk kembali di kursi rodanya.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Jeni pada Marisa dengan nada cemas. Padahal yang lebih mengkhawatirkan adalah Jeni.
"Aku tidak apa-apa. Seharusnya aku yang mengkhawatirkanmu. Kamu terluka," jawab Marisa. Dia memegang sudut bibir Jeni yang mengeluarkan sedikit darah.
Jeni mengaduh kesakitan, meskipun tidak kencang suaranya. Dia hanya mengeluhkan rasa sakitnya pada Marisa.