Kevin berdecak senang. Senyumnya merekah ketika melihat Marisa perlahan bisa melangkah, walau hanya tiga langkah saja. Namun Kevin sudah bersyukur dengan kemajuan itu. Bukan tidak mungkin sebentar lagi Marisa akan bisa jalan.
"Kamu, benar-benar bisa jalan?" tanya Kevin dengan tatapan takjub.
Marisa tersenyum. Lalu mengangguk. "Aku sendiri juga terkejut," jawab Marisa.
Tetapi karena belum dapat berjalan banyak, Marisa sudah menjadi merasa lelah. Kevin yang menyadari ekspresi wajah Marisa segera memeluknya.
"Jangan seperti ini. Nanti kita dibilang tidak memberi contoh yang baik lagi pada Namira," ucap Marisa. Perlakuan Kevin yang manis itu membuat Marisa menjadi berubah menjadi tersipu malu.
"Biarkan saja. Bukankah kamu bilang dia sedang bersama dengan Namira di kamarnya?" Kevin mengeratkan pelukannya.