Marisa kini sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Namun dengan catatan harus kontrol rutin.
Dan akibat luka yang dialaminya, kini Marisa harus memakai kursi roda untuk menjalankan aktifitasnya sehari-hari.
"Aku sekarang lumpuh Vin," ucap Marisa. Seulas senyuman muncul di bibir Marisa. Namun terlihat dingin dan pahit.
"Jangan bicara seperti itu. Kamu tidak boleh patah semangat. Kamu dengar sendiri kan dokter mengatakan bahwa kamu masih bisa sembuh," sahut Kevin menenangkan Marisa.
Namun tetap saja Marisa merasa rendah diri di depan Kevin. Dia ada tapi tidak berguna. Itulah yang Marisa rasakan saat ini.
***
Sementara itu di perusahaan Kevin pagi ini akan diadakan meeting penting. Kevin bersiap akan membuka pintu ruang rapat. Namun di saat yang bersamaan dia melihat Sania keluar dari lift dan berlari menuju ke ruang meeting.
Kevin awalnya tidak memedulikannya, tetapi tidak lama Sania mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya. Kevin menghentikan langkahnya.
