Mata Kevin membeliak. "Tidak! Itu tidak mungkin terjadi," sahut Kevin. Rasanya bagai dihantam oleh batu saat Kevin melihat dirinya tidur dalam pelukan Sania tanpa mengenakan sehelai benangpun.
"Tapi itu sudah terjadi Kevin," timpal Sania menaikkan satu alisnya.
"Kamu memang sudah benar-benar gila Sania!" Kevin merutuki Sania, sambil menutupi tubuhnya dengan selimut, lalu turun dari ranjang dan memunguti bajunya yang berserakan di lantai.
Kevin kemudian memakai bajunya kembali di kamar mandi, dan setelah itu pergi meninggalkan Sania di kamar hotelnya.
Kevin melangkahkan kakinya menyusuri koridor untuk berjalan keluar dari hotel, sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. Di sana sudah ada beberapa panggilan dari nomor Rina. Sudah pasti Marisa yang telah menyuruhnya karena mengkhawatirkan kondisinya.