Pukul tujuh pagi. Setelah mandi dan berpakaian rapi Kevin duduk di pinggiran ranjang. Sementara yang baru selesai memakai antingnya mengamatinya lewat meja riasnya.
Marisa menyadari apa yang suaminya rasakan saat ini. Hari ini bukan hanya berat baginya saja, melainkan juga untuk Kevin. Badai besar sedang menerpa keluarganya, jika mereka yang ada di dalamnya tak saling menguatkan maka kapalnya akan karam.
Marisa menarik napas dalam-dalam, kemudian mengembuskan perlahan. Ia lalu bangkit dari tempat duduknya, dan berjalan ke arah kevin.
Marisa duduk tepat di samping Kevin. "Kita harus pergi sekarang," ujar Marisa.
Kevin menatap wajah Marisa lekat-lekat. "Kamu tidak membenciku karena hal ini?" tanya Kevin.
"Itu hanya masa lalumu, dan aku sudah berdamai dengan hal itu," jawab Marisa tersenyum pahit.
Kevin meraup wajahnya dengan kasar. "Aku benar-benar menyesali perbuatanku itu Marisa," kutuk Kevin.
Marisa memeluk Kevin. "Aku percaya padamu," sahut Marisa.
