"Makasih ya om Kevin, tante Marisa. Sudah bolehin Namira buat makan siang bareng," ucap Namira mendongak menatap Kevin dan Marisa secara bergantian, setelah mereka sudah berada di dalam lift.
"Sama-sama Namira," jawab Marisa diiringi senyum.
Dengan Sania, memang Marisa benci, tapi tidak dengan gadis kecil yang masih polos itu.
"Iya, sama-sama," sahut Kevin pun dengan senyuman.
Lift terbuka. Mereka bertiga lalu keluar dari lift, kemudian berjalan ke parkiran mobil. Setelah itu pergi meninggalkan rumah sakit.
"Kita mau makan siang di mana?" tanya Kevin menoleh ke arah Marisa, saat dia sudah duduk di kursi kemudi mobilnya.
"Bagaimana kalau kita makan siang di dekat toko bungaku saja. Aku ada klien penting satu jam lagi," jawab Marisa.
"Apakah Namira mau, makan siang di dekat toko bunga tante Marisa?" tanya Kevin.