Dengan yakin Edi mengangguk. Kini sudah saatnya dia turun tangan demi menebus dosanya kepada Marisa di masa lalu.
"Jangan bilang tante Debi atau Sania yang melakukannya," tebak Rina.
"Apa mungkin mereka sejahat itu?" tanya Marisa. Masih Lima puluh persen dia mempercayai itu adalah perbuatan kedua wanita yang telah merusak rumah tangga Marisa itu.
"Kenapa tidak? Sania tega masuk dalam kehidupan rumah tangga kalian. Lalu dia juga dengan tak tau malu hamil anak Kevin. Jadi apa lagi yang kamu ragukan," jawab Edi.
Masuk akal sebenarnya. Tetapi Marisa tidak punya bukti. Jadi Marisa tidak bisa berbuat apa apa.
"Dan soal mertuamu. Dia juga selama ini selalu mendukung Sania kan?" tanya Rina.
Rina dan Edi saat ini seperti dua kepala namun satu pemikiran. Mereka sangat sehati membuat Marisa tanpa sadar menahan tawanya depan menutup mulutnya sendiri.
Edi dan Rina yang melihatnya menjadi mengerutkan keningnya karena tak mengerti dengan apa yang Marisa tertawakan.