"Aku ingin berpikir agar segera pergi dari sini." Kataku, ingin membawanya ke ruang itu jika itu yang di butuhkannya. Aku sangat berharap kalau dia akan merangkak kembali ke tempat tidur Bersama denganku, tetapi tidak, dia malah berdiri saja.
"Aku bisa mengantarmu pulang." Dia melangkah ke arahku, mengulurkan tangan seolah-olah aku perlu bantuan untuk turun dari tempat tidur. Aku menerimanya, dan ketika aku bangun, dia memelukku untuk salah satu pelukan yang baik dan erat itu.
"Aku ingin kamu memikirkan bagaimana aku bisa membantu dengan bayinya."
Perutku berputar pelan saat aku mengangguk. Bagaimana dia bisa membantu? Apa artinya? Aku tidak berani bertanya saat aku mulai berpakaian, dengan hati-hati menutupi wajahku dengan syal, dan dia memanggil pelayan.
Lalu aku mengikutinya ke aula. Dia mengunci pintu dan menggenggam tanganku.
Terus kabari aku, oke? katanya lagi. "Aku ingin menjadi bagian dari proses."
Kedengarannya lebih baik. Aku mengangguk, merasa berkaca-kaca.