Masih di kediaman keluar Farhan, Resty yang tampak kesal dengan keakraban sang sahabat dengan mertua dan iparnya itu masih terlihat tenang menahan rasa cemburu nya.
"Oh iya Res, kamu udah ngurus perpanjangan paspor?" tanya Sania.
"Aku uda minta tolong Yana kok Kak, iya kan Yan?" kata Resty.
"Oh iya, nanti aku bantu urusin paspor nya Resty," ucap Yana.
"Oh gitu, baik banget sih Yan kamu," puji Sania.
"Iya dong kalau nggak baik mana mungkin kita dinyatakan kue sebanyak ini," puji mertua Resty.
Yana semakin tersanjung dan merasa berada diatas awan, sedangkan sahabatnya merasa muak dengan kejadian yang ia alami sekarang.
"Oh iya Yan, suami kamu kerja apa?" tanya Sania.
"Suami aku cuma eksportir kok Mbak," sahut Yana.
"Wah, duitnya banyak dong," ucap Sania lagi.
"Lumayanlah Mbak," ucap Yana.
"Ekspor apa Yan?" tanya Ibunda Farhan.
"Hasil bumi aja sih Tante," jawab Yana.
Resty seolah tak dianggap, rasanya ia ingin pergi dari kursinya.