"Aku tidak terlahir sebagai pangeran. Sampai Ayahku menerima tugas dari Yang Mulia Sultan Ahmed I untuk menuju ke suatu wilayah di bagian barat kesultanan. Takdirnya, itu menjadi tugas terakhir yang beliau jalankan dengan seluruh kebanggaannya. Ayah beserta kakak laki-lakiku gugur dalam tugas tersebut. Setelahnya, Sultan membawaku kembali ke istana dan menyematkan gelar Şehzade kepadaku. Usiaku 13 tahun waktu itu dan sekarang aku 25 tahun. Jadi peristiwa itu terjadi 12 tahun yang lalu. Tepatnya pada musim gugur di tahun 1604," Salim melanjutkan ceritanya yang sempat terpotong sebab salah paham yang terjadi di antara Behram dengan Arsia tadi.
"Semoga Allah merahmati Ayah dan kakakmu," ucap Arsia penuh rasa simpati.
"Aamiin, inshallah."
"Lalu bagaimana dengan ibu atau saudaramu yang lainnya? Apakah mereka tinggal di istana juga?" rasa ingin tahu Arsia terpantik karena sejak tadi Salim tidak menyebut mengenai anggota keluarganya yang lain.