Arsia tidak mengatakan apapun lagi setelah mengikuti kemauan Salim. Sebenarnya dia masih merasa berat hati terhadap pernikahan mereka yang mendadak.
'Seperti dikejar Satpol-PP saja!', keluh Arsia yang mendadak lupa kalau mereka kan memang harus menikah karena gerebekan yang salah sasaran.
Namun begitulah. Tidak ada cara penyelesaian lain baginya.
Ucapan Salim benar. Dan Arsia juga tahu bila dia meninggalkan Salim, pasti dirinya juga tidak akan tenang karena rasa kemanusiaannya akan membuatnya merasa bersalah. Walaupun terlihat bar-bar, Arsia sebenarnya sosok yang tidak tegaan. Ditambah, mau mengelak dengan menyalahkan Salim yang berusaha menyentuhnya pun Arsia tetap tidak bisa membohongi dirinya kalau dialah pelaku yang menyebabkan tangan Salim terkilir.
Memikirkannya membuat Arsia tenggelam dalam lamunannya.
"Kalau begitu segera kita hubungi orang tuamu sekarang, Arsia," suara Salim terdengar sangat antusias.