"Hm, ya, Bu. Arsia sudah dapat tempat tinggal baru," jawab Arsia dengan setitik ragu dalam suaranya. Tanpa sadar matanya juga masih terpaku pada Salim. Namun buru-buru dia kembali kepada ibunya. Khawatir kalau-kalau sang ibu menangkap gelagatnya yang tidak biasa.
"Syukurlah. Kapan Arsia akan pindah ke sana? Dapat harga sewa berapa, Nak?" sang ibu bertanya.
"Arsia sudah pindah sejak kemarin, Bu. Ini Arsia sudah tidak tinggal bersama Alina dan Nadia lagi. Sebulan Arsia hanya perlu membayar 700TL."
"Loh, kamu sudah pindah? Kenapa tidak memberitahu Ibu?" protes ibunya.
"Ya, ini kan Arsia sedang memberitahu Ibu," kata Arsia sambil cengar-cengir demi menutupi rasa gugupnya yang semakin membuncah. Lalu sebelum ibunya menanyakan hal lainnya, Arsia bertanya, "Ayah di mana, Bu? Dari tadi belum muncul."
"Oh, iya. Ibu kok sampai lupa manggil ayahmu," kata ibunya yang lantas memanggil suaminya. "Yah... Ayah... Ada Arsia, nih!" seru wanita itu dengan matanya yang mencari.