Chereads / The Arrogant CEO. / Chapter 6 - She Loves Her Husband

Chapter 6 - She Loves Her Husband

WARNING TYPO!

...

"Camera! Rolling! Action!!"Suara itu menggema.

Laras berdiri di ujung tangga, dia tengah memegang telepon yang di dekatkan ke telinganya. Dengan tubuh tingginya yang indah dan kulit seputih porselen itu, memiliki wajah yang jelek. Dia tengah menanti panggilan tetapi tidak kunjung diangkat.

Di gedung perkantoran di bagian tangga darurat, di sana tidak ada orang dan hanya dirinya. Menjadi sosok seorang karyawan yang memiliki hubungan dengan rekan kerjanya yang menjadi kepala divisi, dia tidak bisa leluasa pergi keluar bersama. Jadi mereka membuat janji di tangga darurat untuk makan bersama, karena jika perusahaan tahu maka salah satu dari mereka akan dideportasi ke perusahaan cabang yang ada di luar pulau jawa.

"Halo, kenapa kamu lama angkat teleponku?"Tanyanya dengan suara jengkel.

Laras menatap ke arah kamera seakan melihat pada dinding, matanya yang tajam dan menawan itu terlihat begitu memikat dari kamera. Sampai kru yang memegang kamera itupun menelan ludah melihat kecantikannya, tidak menyangka akting yang dia lakukan begitu nyata dan seakan memang begitu adanya.

Di bagian ini nanti dia akan didorong oleh lelakinya, yang ternyata hanya ingin membalas dendam padanya yang dulu pernah memutuskan dia di masa lalu. Laras sebagai tokoh utama ketika itu tidak mengetahui, jika kekasihnya saat ini adalah pria buruk rupa yang dulu ditolak dan permalukan di depan banyak orang.

Tapi ketika lelaki datang dan memeluk tubuh Laras meminta maaf, seharusnya berhenti lebih dulu untuk mengganti dengan stand-in. Tetapi ada kesalahan di mana Laras yang terdorong dan jatuh dari tangga, leher dan kepala jatuh lebih dulu. Dia seketika pingsan karena syok, kru heboh dan semuanya jatuh dalam kepanikan.

Manajer Laras juga ikut membantu, menggotong sang arti menuju mobil untuk segera dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

****

Manaje Laras khawatir, dia melihat jika bagian jidatnya yang robek itu ditutupi kasa yang diberi betadin. Di beberapa lengan yang terpentok tangga juga lecet dan biru, paling parah adalah bagian betis dan lengan kanannya.

Memar itu terlihat begitu nyata, dia terus-terusan rewel dan memaki artis lelaki yang menjadi lawan main Laras ini. Kenapa dia miss komunikasi banget kalau semisal bagian ketika tokoh di dorong ke tangga itu di ganti sama stand-in, Laras tidak ingin membuat dia luka-luka lagi. Ini adalah perintah dari Galang agar tidak membuat Laras menerima langsung bagian ekstrim dalam naskah.

Gunakan stand-in.

"Sumpah ya, begonya itu jangan sampe ke DNA juga dong!! Kesal banget aku, ini luka kamu lumayan buat penyembuhan seminggu. Jadi aku juga sudah bilang sama kru film terutama sutradara kalau bagian skrip punya kamu di tunda dulu, nggak mungkin dalam keadaan begini kamu mau mainkan!"

"Ini kalau kamu nggak nahan aku, sudah di tuntut sama aku karena tindakan dia itu disengaja banget. Atau jangan-jangan kamu punya musuh di dunia industri ini yang belum aku tahu? Coba bilang, siapa orangnya?!! Karena hal kayak gini udah sering kejadian, sejak kamu jadi kekasihnya bapak Galang Bamantara yang terhormat dan milyarder ibu kota dan di gandrung sebagai suami terbaik tapi ternyata bullshit semua!!"

Manajernya bernama Cita, dia adalah sahabatnya di masa lalu. Yang akhirnya bertemu kembali untuk saling bekerja sama di saat-saat sulit Laras menjadi artis papan atas pemula, dia di tindas dan kadang kala di ejek karena begitu norak dalam dunia industri film. Lebih buruknya, dulu ada kru yang melecehkannya dan beberapa orang tidak mendengarkan keluhan itu, menganggap jika hanya sebuah pencitraan saja.

Dia menggugat tetapi tidak cukup kuat, karena kru itu di lindungi oleh perusahaan dan Laras hanya artis kecil yang tidak berguna mudah untuk di tendang dari pada merusak citra perusahaan. Hal itu diangkat ke media massa, tetapi mudah bagi perusahaan membungkamnya karena para fans Laras hanya hitungan tangan saja, tidak ada dukungan lain selain dirinya sendiri. Sungguh masa-masa sangat sulit, untuk beberapa bulan setelah kejadian itu Laras tidak pernah muncul lagi.

"Kan udah di bilang, kalau dia nggak sengaja. Udahlah, masalahnya juga sudah selesai sama sutradara. Aku males mikirin lagi, pusing kepalaku masih terasa. Kamu kalau ngomong terus lebih baik pulang."Peringkat Laras pada manajernya itu.

Dia memejamkan mata, pusing yang hebat dan rasa sakit ini dia bisa menerimanya. Hanya saja, sekarang dia tidak lagi di abaikan seperti dulu ketika terjadi sesuatu yang buruk ketika dia mengambil scene dalam film.

Cita yang melihat temannya memilih tidur hanya bisa menghela napas, mungkin kabar ini akan dipublikasi besok. Dia sudah memberitahu pada Galang jika Laras kecelakaan di lokasi syuting.

Laras yang tiba-tiba berpikir kembali membuka mata, menggerakkan kepalanya ke arah Cita yang duduk di sofa panjang di sisinya.

"Jangan hubungi Galang, dia punya istri dan anak. Dan dia juga baru saja pulang, jadi biarin saja. Aku peringati ke kamu!"Peringat Laras pada manajernya.

"Iya, aku nggak hubungin pak Galang kok."Bohongnya.

Mengangguk perlahan, dia kembali memejamkan mata sambil tersenyum janggal. Tetapi karena Cita membuang muka karena takut ketahuan berbohong, tidak melihat jika wajah itu kini memiliki kelegaan di dalam hatinya.

Nyatanya janji yang Galang ucapkan adalah kebohongan, malam itu ketika jam menunjukkan pukul delapan dan Arsa juga tidur lebih awal setelah Galang temani dengan bercerita tentang buku cerita yang dia miliki.

Dita tengah bersiap untuk tidur, dia memakai gaun paling tipis dan menonjolkan kulit putihnya yang cantik dan menarik untuk menggoda istrinya. Sudah sebulan mereka tidak berhubungan, cukup membuat hubungan mereka serenggang sekarang ini. Apalagi mendengar dari isu dan gosip di televisi hingga teman sosialitanya yang mengatakan jika ada orang ketiga di rumah tangganya. Tentu Dita menyangkal dan tidak akan mencari tahu apalagi sampai melakukan investigasi yang membuat dia semakin di rundung cemas dan sakit hati, itu akan membuat pikirannya semakin gila.

Dia ingin bahagia, jadi tidak perlu dia memikirkan tentang kehidupan suaminya di luar rumah. Jika dia tahu, mungkin hanya akan membuat dia semakin babak belur karena luka. Lagi pula bahagia itu datang dari diri sendiri, kalau dia terlalu mengikuti opini netizen yang mengkonsumsi kehidupan rumah tangganya, dia hanya akan digiring pada setiap perasaan sentimental yang buruk.

Semua orang, apalagi bagian dari industri pasti tahu tentang bagaimana keadaan rumah tangganya.

Karena Dita adalah anak dari salah satu artis besar, Mega Permata Arsy yang juga memiliki rumah produksi yang cukup terkenal sebelum tahun-tahun yang ada sekarang, dia juga dulunya adalah seorang aktris yang memainkan film-film pendek di tv sebelum kemudian menjadi bintang tamu dan bertemu dengan suaminya yang kala itu juga sebagai pembawa acara.

Dari pertemuan pertama kali itulah, kemudian keduanya bertemu kembali di beberapa film yang dibintangi bersama. Setelah menjadi artis dan menikah dengan Galang, Dita beralih menjadi ibu rumah tangga dan berganti profesi sebagai model beberapa brand juga mendirikan butiknya sendiri yang juga mengontrak beberapa model.

Mendengar pintu kamar terbuka, Dita berdiri untuk melihat suaminya masuk tergesa-gesa dan langsung masuk ke walk in closet. Dia berjalan mendekat bertanya.