Tiara memaksa matanya untuk terbuka,dia melihat ke sekeliling,dia merasa asing di tempat ini.
"Aw...."ringis Tiara sambil memegangi kepalanya
Dia yakin kamar ini bukan kamar yang biasanya dia tempati.tiara memegang kepalanya yang sakit,entah kenapa dia merasa setelah bangun kepalanya terasa sakit.
Dia mecari ponselnya untuk melihat jam,tapi dia lupa kalau dia sudah lama tidak memegang benda itu.dia pun mengedarkan pandangannya mencari apa yang dicari,setelah ketemu dia pun melotot,hampir setengah 6 pagi,dia pun bergegas utk ke kamar mandi dan segera melakukan kewajibannya walaupun sudah sangat terlambat.
Setelah selasai dengan aktifitasnya,dia pun berjalan menuju balkon yang ada di dalam kamar yg dia tempati,seketika matanya melotot dia melihat pemandangan sekitar hanya ada pepohonan yang lebat,tidak ada rumah atau apapun itu.
"Apa aku ada di tengah hutan sekarang" gumam Tiara
"Ya benar,kau Sekarang ada ditengah hutan!" Jawab Dewa yang entah sejak kapan berdiri di belakang Tiara.
Tiara pun mengernyit heran
"Sejak kapan??
"Sejak semalam"
"Kenapa aku tidak tahu?"
"Kau tidur,apa kau lupa?"
Dewa pun tersenyum gemas melihat wajah Tiara yang kebingungan.
"Hiz...kenapa kau seenak jidatmu membawa bawa aku?kita itu tidak ada ikatan apapun,jadi tolong lepaskan aku,dan biarkan aku bebas."mohon Tiara yang sudah putus asa
"Aku akan melepasmu,dan membebaskanmu bahkan aku akan memberikan apapun yang kamu mau,tapi..."
Ucap Dewa terpotong.
"Tapi apa??"
" Tunggu sampai aku bosan terhadap mu"
"Aku yakin 2/3 hari kamu pastia akan bosan"
"Kenapa kau bisa yakin seperti itu?"
"Ya karena aku membosankan."
Dewa hanya tertawa mendengar ucapan Tiara.
Tiara pun beranjak pergi meninggalkan dewa,dia sudah pasrah dia akan menunggu sampai Dewa merasa bosan terhadap nya,karena dia yakin Dewa pasti akan cepat bosan karena Andre saja bisa begitu bosan terhadap nya apalagi Dewa.
Tiara pun keluar kamar untuk melihat lihat vila ,dia dibuat kagum dengan vila itu sungguh mewah dan indah,halamanya pun cukup luas.
Dia bejalan menuju pintu pagar untk melihat apakah ada jalan keluar untuk kabur, ternyata nihil.saat Tiara sedang asik melihat lihat tiba tiba ada tangan kokoh yang memeluk perutnya dengan kuat.
"Aaaaaa..."kaget Tiara
" Kenapa teriak,ini aku"
"Lepas ih"
Dewa pun melepas pelukannya.
"Sedang apa kamu disini"? Tanya Dewa
Tiara diam tak menjawab
" Aku tau,kamu pasti sedang mencari cara untuk kaburkan"
Ejek dewa sambil menggeleng
"Tiara kan saya sudah bilang kamu tidak akan bisa pergi kemana mana,kalaupun kamu bisa keluar dari sini pasti kamu bakal mati dimakan hariamau." Dewa menakuti Tiara
Tiara hanya mendengus dan ingin berlalu meninggalkan dewa,tapi dewa mencekal pergelangan Tiara.
"Kita nikmati saja permainan ini Tiara."bisik Dewa tepat ditelinga Tiara lalu menggigit kecil kuping Tiara .
"Tidak akan!"
Desis Tiara sembari mendorong Dewa ,dan Tiara pun berlari ke dalam vila.
Sudah seminggu Tiara terkurung di dalam vila milik Dewa,dia benar benar tidak bisa keluar dari villa ini.
Dewa terus menggempurnya sampai dia benar benar kualahan dengan apa yang Dewa perbuat terhadapnya. Dewa sama sekali tak membiarkanya untuk keluar kamar.
"Hari ini aku akan ke kantor,aku harap kamu akan bersikap baik dan tidak macam macam." suara Dewa membuyarkan lamunannya.
Tiara tak mau menjawab omongan Dewa,dia begitu marah terhadap pria itu. Karena telah berlaku seenaknya.
Dewa yang merasa di acuhkan tak terima dengan sikap Tiara,dia mendekati Tiara lalu membawa Tiara kedalam pelukannya.
"Apa kau tidak mendengarkanmu?"bisik Dewa lembut
"Apa itu penting?sudahlah aku tak ingin berdebat."
Tiara melepas pelukan Dewa,tapi Dewa tak membiarkanya. Dewa melumat bibir Tiara dengan lembut.
"Maafkan aku,tapi aku tidak bisa melepaskannmu sekarang aku masih membutuhkanmu." Ucap Dewa Tiara hanya melengos tak menanggapinya.
Dewa membiarkan Tiara yang menahan kekesalanya,dan lebih memilih pergi karena dia ada meeting penting dan dia harus datang.
Tiara yang melihat Dewa sudah pergi pun langsung menangis menumpahkan segala kekesalannya karena tidak bisa lepas dari cengkraman Dewa
______
Hari ini Lisa akan memulai misina, dia akan melamar pekerjaan Diperusahaan milik dewa.
Beruntung ada lowongan,bagian sekertaris.
Karena sekretaris dewa sedang cuti untuk menikah,dan Lisa pun diterima untk bekerja.
Lisa pun mulai memasuki ruangan yang dkususkan untuknya,dia tersenyum senang karena rencananya akan berjalan dengan mudah,karna pekerjaan yang dia ambil sangat memungkinkan untuknya bertemu dengan Dewa setiap hari.
Lisa tidak akan menyia nyiakan kesempatan ini.mengingat hal itu diapun tersenyum licik.
Dewa pun datang kekantor dan memasuki ruangannya, Lisa pun berdiri memberi hormat tapi di acuhkan oleh Dewa.Lisa melihat sikap Dewa yang seperti itu semakin bersemangat untuk menggoda Dewa.
Dewa duduk dan menelpon sekertaris barunya,
"cepat masuk keruangan saya."
Tanpa menunggu jawaban Dewa mematikan telpon itu.
"Kamu yang bernama Lisa?"
"Iya pak,"jawab Lisa sambil tersenyum menggoda
"Kamu sudah tau kan apa yang harus kamu lakukan?"
Lisa mengangguk mengerti
"Apa yang kau tunggu,cepat bacakan apa saja jadwalku hari ini?"
Lisa pun menjelaskan semua apa yang akan Dewa lakukan hari ini.
Dewa dan Lisa disibukkan dengan banyaknya pekerjaan hari ini,sesekali Lisa juga berusaha menggoda Dewa,tapi tak di hiraukan ya.
Tanpa terasa waktu kerja telah usai Dewa dan Lisa berjalan beriringan menuju parkiran untuk pulang.
"Aw..." Lisa pura pura keseleo sambil berpegangan pada lengan Dewa
"Kenapa?" tanya Dewa datar
"Kaki saya keseleo pak."
"Justin urus dia,saya tidak ada waktu untuk mengurus hal yang tidak penting."
Perintah dewa yang danggukki oleh dewa
(Justin adalah asisten dewa)
Lisapun hanya mebrengut kesal karna hari ini dia gagal menarik perhatian dewa.
"Ck saya bisa sendiri."ketus Lisa saat Justin membantunya.
Lisa pun bergegas pergi menuju mobilnya sambil menahan kesal.
"Dasar cowok munafik,g bisa bedain mana batu sama berlian." Ucap Lisa kesal
Lisa pun sampai di apartemen nya Disana sudah ada Andre
"Sudah pulang sayang??"tanya Andre
"Emmm..."jawab Lisa bergumam
"Kok kayak bete gitu?ada apa?"
"Itu tu si Dewa,munafik banget padahal aku tadi udah coba untuk menggodanya malah sok Sokan g mau!"
"Masa sih, Dewa gak mau"
Mereka pun cukup terdiam lama
"Aku punya ide!"jawab Andre
"Apa itu?"
" Gimana kalau kita jebak si Dewa!?"
"Maksudnya?"
"Kita kasih dia obat perangsang keminumannya,saat meeting besok.besokkan aku ada janji temu denganya kita jebak saja dia besok Giman?"
" Wah...ide bagus tuh mas"
Mereka pun tersenyum licik,sambil membayangkan rencana mereka akan berhasil.