Orang orang meneriaki vino dengan keras dengan sebutan yang tak pantas. semua binatang keluar dari mulut mere. Vi o yang berada di dalam mobil snagat ketakutan. ia bingung akan keluar atau melakukan mobilnya dengan cepat. tetapi ia sama sekali tidak mempunyai pilihan. hanya bisa menunggu keajaiban di dalam mobil itu. namun ia tidak ada waktu untuk itu. akhirnya seseorang dengan badan besar memecahkan kaca mobil bagian samping. tepat di samping vino. kaca itu akhirnya pecah dan vino membelalak ketakutan. satu tonjokan melayang di wajahnya hingga di susul denga. tonjokan tonjokan lain oleh warga yang ada di sekitar pasar.
"bakar bakar!" seru seorang pemuda dengan garang.
sungguh perasaan vino benar benar kacau. ia sangat ketakutan. tubuhnya meringkuk di antara gerombolan yang berdiri. ia hanya bisa meringkuk di jalan yang panas itu. wajah babak belur dan darah yang keluar dari hidung nya sangat membuat orang yang melihat begitu merasa nyeri sendiri namun orang orang di sekelilingnya sangat membenci dirinya.
dirinya terus di gebukin masa hingga ia merasa sangat lemah dan akan pingsan sekali. matanya pelan pelan tertutup dan seketika mobil polisi dengan suara nyaring datang. beberapa polisi membubarkan warga sementara di susul ambulan datang untuk membawa korban tabrak lari itu dari dalam ambulans. suara ambulans dan juga mobil polisi beriringan sekali hingga membuat orang orang yang ada di sekitar jalan melihat itu dnegan wajah bertanya tanya.
vino sudah tidak sadarkan di dalam mobil polisi. dirinya kini di bawa ke sebuah klinik yang ada di kantor polisi. sementara sang polisi berusaha untuk menghubungi keluarga vino.
"Hallo? apa ini istri dari vino?" tanya polsiis itu dengan tegas.
"iya benar sekali. saya adalah istri dari vino," jawab Mecca dengan wajah khawatir.
"lebih baik anda segera ke kantor polisi sekarang juga," kata polisi dengan tegas.
"memangnya ada apa pak?" tanya Mecca dengan suara kaget.
"Anda ke kantor polisi nanti bisa di jelaskan di sana. kami tunggu ya,"kata polisi itu dnegan tegas lalu menutup telepon.
Mecca saat itu sangat shock mendengar suara polisi itu. kalimat yang di ucapkan oleh polisi benar benar membuatnya merinding seketika di dalam kamar itu. ia lalu melihat di cermin. melihat dirinya yang saat ini sedang sakit hati karena di selingkuhi oleh vino dan ternyata sekarang ia harus menuju ke kantor polisi dengan perasaan sangat takut. ia benar benar takut dengan kabar yang menurut nya akan buruk itu. kini ia menguatkan diri dengan menghembuskan nafas dan membaca basmalah. ia berjalan menuju ke dapur tepatnya mama mertuanya berada.
"Ma, mama?" panggil Mecca dengan suara serak. dia sudah menangis sejadinya karena merasa snagat ketakutan dan jantungnya berdetak dengan keras.
"ada apa lagi sayang?" tanya mama yang sedang mengupas bawang kini segera memeluk Mecca dengan lembut.
"tadi Mecca dapat kabar kalau mas vino ada di kantor polisi ma. aku takut banget ma," tutur Mecca dengan wajah yang kini sudah di penuhi dengan air mata.
"hah? di kantor polisi? memangnya ada apa? apa yang terjadi sebenarnya Mecca?" tanya mama dengan kaget. ia benar benar sangat takut sekali.
"Mecca nggak tau ma. yang jelas kita keluarganya di suruh ke sana ma. Mecca takut banget ma terjadi hal buruk Sam mas vino," kata Mecca d Ngan perasaan campur aduk. pikirannya kemana mana d Ngan negatif.
"sabar sabar dulu, tenang tenang," kata mama denganengelus elus pundak Mecca dan dia juga menghembuskan nafas dengan perlahan..agar semuanya bisa baik baik saja.
"ada apa nyonya?" tanya Mirna yang baru muncul di ruangan dapur.
"Mirna Mirna," mama mendekat kepada pembantunya itu.
"kamu jangan kemana mana ya. jaga rumah baik baik. kita berdua akan ke kantor polisi sekarang. vino ada di sana. kita nggak tau sebenarnya apa yang terjadi. kamu jaga rumah baik baik,"kata mama dengan cepat.
"ba baik nyonya," mirna menjawab dengan cepat. ia sebenarnya penasaran apa yang terjadi. tetapi ia Manahan itu semua. kar na melihat majikannya begitu panik.
"baiklah, kita ke kantor polisi menggunakan go car ya..kamu pesen gocarnya sekarang juga," kata mama.dengam cepat. ia bahkan tidak megnghanti bajunya. hanya daster yang ia pakai. mau bagaimana lagi. Sebagi serang ibu. ia sangat mengkahatarikan anaknya yang bernama vino itu.
kini Mecca memesona gocar dan selang hanya lima menit mobil gocar telah datang. mama dan dirinya langsung masuk ke dalam mobil itu dengan cepat.
"pak ke kantor polisi ya pak,tolong cepat ya pak," kata mama dengan perasaan takut. ia tetap kuat di depan semua nya.
"baik Bu," jawab sang supir gocar itu.
kini mobil gocar itu melaju dan pas di jalan kejadian tabrak lari itu. suasana ramai sekali..meski. korban dan tersangka sudah Tidka ada di dalam area tersebut namun warga sangat penasaran. mereka melihat motor yang tergeletak dan juga sebuah mobil yang kacanya pecah.
"kayaknya di depan ada tabrakan. ramai banget kaya gini sampe macet . haduh dasar dasar," kata snag supir dengan perasaan kesal.
"sabar ya mbak. ini macet banget soalny," kata supir itu dengan wajah tak enak kepada mama dan juga Mecca.
wajah Mecca sangat kahwatir sekali. pikirannya sangat kacau . ia bahkan berpikir jika yang terjadi di depan sana tabrakan vino.
"aduh ma, perasaan aku nggak enak banget nih. aku takut banget ma sama mas vino," kata Mecca dengan memeluk dari samping sang mama mertua.
"aduh emang kamu aja apa yang takut dan deg degan..mama juga nih. ya Allah semoga vino anakku baik baik aja," kata mama dengan menggenggam tangan Mecca dengan erat. mereka berdua saling menguatkan dengan cara saling merangkul di dalam mobil itu. kini mobil melaju dengan pelan pelan dan kedua mata Mecca membelalak saat melihat mobil yang kacanya pecah itu adalah mobil milik suaminya.
"ma, ma!" seru Mecca dnegan menepuk pundak sang mama lalu menunjuk apa yang di lihatnya.
"itu kan mobil mas vino ma! gimana ini ma! kenapa mobilnya bisa Sampe kaya gitu ma. ya Allah mas vino kamu kenapa mas?" tanyaecca dengan merengek dan menangis ketakutan .dirinya sangat takut sekali jika mas vino kenapa kenapa.
"ya Allah iya itu benar mobil.vino.ya Allah kenapa ini..kenapa mobilnya seperti itu ? ya Allah ya Rabbi?" mama menangis kali ini sudah Tidka bisa membendung perasaannya.
ia benar benar merasa snagat sakit di hatinya. dirinya begitu sedih sekali.
"ya Allah sabar ya bu, mba," kata sang supir melihat penumpang dnegan wajah tidak tega. karena semuany maenangis.