"Ya, masuk!" Lucas berseru sambil mengalihkan tatapan dari layar komputernya setelah mendengar bunyi ketukan pintu.
Dan pria itu tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya saat melihat Nara lah yang masuk ke ruangannya.
"Nona Nara," kata Lucas seraya beranjak dari duduknya lalu berjalan menghampiri wanita itu. "Apa yang membawamu kembali ke sini? Apa kau terluka lagi?"
"Ah, tidak," kata Nara. Suaranya terdengar agak canggung dan ia bahkan terus berusaha menghindari tatapan Lucas. Dan Lucas menyadari hal itu hingga tanpa sadar mengerutkan keningnya, merasa heran karena tiba-tiba Nara bersikap canggung padanya padahal sebelumnya mereka baik-baik saja.
"Aku kehilangan gelangku dan kupikir itu terjatuh di sini," kata Nara sambil mengusap pergelangan tangan kanannya yang sebelumnya menjadi tempat gelangnya melingkar.
"Gelang seperti apa?" tanya Lucas sementara kedua matanya sudah mulai menyusuri lantai ruangannya untuk mencari gelang milik Nara. "Aku tidak melihat gelang sejak tadi."