Chereads / Mirabilis (Magic Valley) / Chapter 10 - Pohon Vitrus,Valdom Dan Centaurettes

Chapter 10 - Pohon Vitrus,Valdom Dan Centaurettes

Aroma vanila serta-merta menjaga penciuman Edgar ketika kakinya melangkah masuk ke dalam kediaman Nero, " Aroma ini?? "Ucap Edgar sembari menghirup aroma wangi yang menguar hebat di sana. 

"Ini adalah aroma dari pohon Vitrus" ucap Nero sembari terus melangkah masuk ke dalam kediamannya itu yang cukup hangat dan luas. 

"Pohon Vitrus?? "

"Ya, kau lihat rumah-rumah kami berada di batang utama sebuah pohon, dan pohon ini bernama pohon Vitrus dengan daun vanila yang harum"

"Daun vanila? aku pernah mendengar tentang itu dari Bonum, "

"Tentu saja,daun vanila cukup terkenal di mirabilis Karena rasa dan khasiatnya, " ucap Nero sembari mengambil sesuatu dari dalam lemari kayunya.

Pria Centaur itu mengambil sebuah benda berbentuk seperti mangkuk yang terbuat dari anyaman akar dengan beberapa lembar daun berwarna hijau muda di atasnya. 

"Cobalah!! " titah Nero kepada Edgar sembari menyodorkan mangkuk itu pada Edgar. 

Pemuda itu menatap ragu beberapa kali ia melihat ke arah Nero seakan mencari kepastian bahwa dia memang harus menerima tawaran itu, kemudian Nero mengangguk perlahan meyakinkan Edgar untuk mencoba daun yang ada di dalam mangkuk tersebut. 

"Ini tidak beracun?? "

"Ras manusia memang penuh dengan kecurigaan tapi mereka terlalu ceroboh dalam bertindak, Apakah berpikir aku akan meracuni seseorang yang diramalkan akan menjadi pahlawan Mirabilis?? " ujar Nero yang membuat Edgar segera mengambil daun dari mangkuk tersebut, pemuda itu mulai memasukan daun tersebut ke dalam mulutnya.

Matanya membeli yang tak percaya dengan rasa yang menyambangi lidahnya, rasa manis yang kuat, Tak hanya itu daun yang semula tampak segar segera lenyap ketika menyentuh lidahnya, seperti gula kapas apabila terkena air daun vanila itu lenyaplah tersisa di mulut Edgar tanpa harus dia kunyah akan tetapi rasa manisnya terus tinggal dan terasa menempel di rongga mulutnya. 

" Bagaimana rasanya?? "Tanya Nero pada pemuda yang tampak terkejut itu. 

" Manis, " sahut Edgar singkat. 

"Itulah daun vanila atau daun dari pohon Vitrus, dia bisa mengembalikan stamina bagi yang memakannya dan juga menambah kekuatan bagi kami para Centaur, " terang Nero sembari meletakkan mangkuk berisi daun vanila itu pada sebuah nakas yang terbuat dari kayu berwarna gelap namun juga mengeluarkan aroma wangi. 

"Apakah pohon ini memiliki buah?? " tanya Edgar yang masih merasa penasaran mengenai pohon yang tumbuh subur di Vallos Land itu. 

Nero mempersilahkan Edgar untuk duduk pada sebuah anyaman akar yang bentuknya seperti tikar tempat itu tak memiliki kursi hanya meja yang menempel dengan dinding Edgar berasumsi mungkin meja itu memang dibuat tanpa memotong bagian dari pohon tersebut mereka hanya mengukir dan membentuknya saja lalu membiarkannya tetap menempel pada pohonnya. 

"Aku akan menjelaskan sedikit tentang Vallos land karena kau akan tinggal di sini maka kau harus mengetahui beberapa hal tentang tempat ini dan juga peraturan yang ada di sini, " Edgar mengangguk paham.

"Rumah-rumah di Vallos land bernama Valdom dan kediamanku ini merupakan Valdom utama dan bisa di sebut sebagai pusat pemerintahan di Vallos land, pemukiman ini di huni sekitar 200 centaur, makanan utama di Vallos land adalah daun Vanila dan kami minum dari telaga Sanctuary yang berada di tengah-tengah Vallos land kami ini, kau tentu sudah melihatnya tadi," Nero menghentikan kalimatnya, memberi kesempatan pada Edgar untuk memahami penjelasannya. 

"Jadi selama disini aku hanya akan makan daun?? " 

"Ya, selama kau menjalani latihan disini maka kau akan mengikuti cara hidup kami, tenanglah satu lembar daun Vanila bisa membuatmu kenyang selama berhari-hari," Terang Nero lagi yang segera di pahami oleh Edgar. 

"Kami di Vallos land memulai latihan setiap hari dimulai saat air di sanctuary sudah menghangat dan selesai saat air di sanctuary kembali dingin, " Imbuh Nero. 

"Bagaimana kita tahu air di sana menjadi hangat atau kembali dingin?? Apa Kita akan memeriksanya setiap hari?? "Tanya Edgar masih tak mengerti. 

" Saat para Centaurettes mandi di telaga itu artinya air telaga sudah menghangat dan itulah saat kita akan mulai berlatih di Arena Gladius yang berada di tepi perbatasan Vallos land dan padang Lavanda hingga saat para Centaurettes menyalakan Lentera di pintu-pintu Valdom" Jelas Nero. 

"Centaurettes?? " Edgar menatap penuh tanya pada Nero. 

"Ya, mereka adalah centaur wanita yang juga tinggal di Vallos land, mereka juga ahli pengobatan di mirabilis, " Terang Nero lagi. 

Mendadak rasa penasaran Edgar muncul, ia cukup sering melihat Centaur di film-film namun kebanyakan berjenis kelamin laki-laki dan ciri fisik mereka tak berbeda jauh dengan Centaur yang ada di Vallos land akan tetapi tentang centaur wanita ia rasa ia belum pernah melihatnya. 

Ketika Edgar dan Nero tengah berbincang suara ketukan di pintu Valdom mengalihkan atensi mereka. 

Nero bergegas membuka pintu itu dan di luar Valdom terdengar suara seorang wanita yang membuat Edgar merasa sangat ingin melihat siapa pemilik suara itu. 

"Aku datang untuk mengirim pie vitrus untuk tamu kita, " Ucap seorang gadis Centaur yang tampak membawa sepiring besar kudapan berwarna keunguan dengan aroma lezat dan manis yang sudah mengusik penciuman Edgar. 

Pemuda itu turut berdiri di belakang Nero kali ini membuat gadis centaur yang tengah memegang kotak anyaman akar di tangannya mengalihkan pandangan pada Edgar, gadis itu memiliki mata biru yang berkilau cantik, ia mengulas senyum ramah dan menyapa Edgar, "Hai, selamat datang di Vallos land, " Ucap Gadis itu 

Nero seketika menoleh ke arah Edgar, "kemarilah, akan ku kenalkan dia padamu, tadi kau bertanya tentang centaurettes bukan??" Edgar mengangguk mendengar pertanyaan Nero. 

"Kalau begitu dia ada di hadapanmu sekarang," Sambung Nero lagi sembari menunjuk centaurettes yang masih tersenyum padanya. 

"Namaku Niga, aku adalah adik dari Nero," Ujar gadis Centaur itu memperkenalkan diri. 

"Namaku Edgar, "

"Bukankah kau bernama Daksa?? " tanya Niga mengerutkan dahi. 

"Ya, kau juga boleh memanggilku dengan nama itu, " Timpal Edgar sembari membalas senyuman Niga. 

"Kurasa Edgar lebih baik, " Pungkas Niga yang segera di jawab dengan anggukan cepat dari Edgar. 

"Kuharap kau bisa merasa nyaman selama tinggal disini, kakakku pasti sudah menjelaskan banyak hal tentang Vallos land padamu, bukan?? Cobalah kudapan khas dari vallos land untuk makan malammu, " Sambung Niga lagi sembari menyerahkan kotak berisi pie pada Edgar. 

"Oh… terima kasih banyak, " Sahut Edgar menerima kotak pie itu. 

Niga segera berpamit pergi meninggalkan Edgar dan Nero, mata pemuda itu tak henti memandang takjub pada Centaurettes yang baru saja ia jumpai itu, rambut bergelombang dengan warna coklat keemasan, dan tubuh centaur nya yang berwarna coklat mengkilat membuat Niga tampak memukau. 

"Apa kau sudah puas memandangnya?? " Tanya Nero membuyarkan lamunan Edgar yang sejak tadi terpaku pada Niga. 

"Aku tak berharap kau akan jatuh cibta pada adikku karena peraturan di Vallos land adalah jika ada centaur yang menyukai salah satu centaurettes maka ia harus bertarung mengalahkan anggota keluarga terkuat dari centaurettes tersebut, karena di setiap keluarga centaur selalu memiliki 1 centaur terkuat, jadi jika kau menyukai adikku maka kau harus bisa mengalahkanku dalam pertarungan, " Terang Nero panjang lebar. 

"Kurasa aku hanya takjub karena aku baru melihat Centaurettes,ya!! percayalah itu hanya takjub, " Tukas Edgar yang tak ingin terlalu cepat membuat masalah dengan bangsa Centaur.