"Hati-hati, yaa ... aku langsung pergi. Mungkin nanti aku tidak bisa menjemputmu nanti. Ada pasien yang sudah terjadwal melakukan konsultasi." Glen menatap lekat ke arah Tasya.
Mobil yang mereka tumpangi baru saja berhenti di depan kampus Tasya.
Walaupun Tasya saat ini sudah pulih, tapi kebiasaan Glen yang mengantar dan menjemputnya tidak berubah. Kedekatan yang tercipta itu membuat mereka saling membutuhkan, dan merasa kurang saat tidak bertemu satu sama lain.
"Memang biasanya kakak menungguku? bukannya biasanya juga langsung pergi?" ledek Tasya.
Glen terkekeh.
"Ya sudah, nanti biar Pak Ali yang menjemputmu, yaa," ulang Glen.
Tasya mengangguk.
Saat baru akan membuka pintu mobil, sebuah motor melewati mobil mereka dengan kencang dan gas yang sengaja dikeraskan.
Glen lekas menarik tangan Tasya agar menunda keluar dari mobil. Takut motor tersebut menyerempetnya.