Setelah Ratu merasa tenang, Arsen melepaskan pelukannya.
"Sekarang, dengarkan aku, Queen! Jangan lagi merasa rendah diri. Kamu pantas untuk diperjuangkan, dan pantas untuk sebuah ketulusan."
Ratu mengangguk, sambil menyeka airmatanya.
"Tetaplah semangat, dan tanamkan dalam pikiranmu, bahwa aku disini, dan akan tetap bersamamu, apapun yang terjadi. Jika kau ingin membalas semua itu, maka balaslah setiap kasih sayang dan ketulusan yang ada di sekitarmu, dengan semangat untuk kesembuhan. Kau mau?"
Arsen merangkum wajah Ratu dengan ke dua tangannya. Kedua pasang mata itu salin bersibobrok. Ada jalinan kuat di antara mereka. Walaupun, mereka sama-sama tahu dan paham. Ada sekat yang membuat mereka tak bisa memiliki, lebih dari sekarang.
"Iya, Kak," lirih Ratu.
"Kita ke luar negeri, ya? kita ambil pengobatan di sana. Aku janji, akan mendampingimu sampai semua berakhir. Dan juga memastikan, hanya ada akhir bahagia untuk kita. Kau mau pergi ke luar negeri bersamaku?"