Tasya menoleh ke arah suara sinis yang ditujukan padanya itu. Kemudian dia berdiri, dan bersedekap.
"Hei, what's wrong with you?"
"Tasyaaa ...," tegur Lea. Dia menarik Tasya untuk duduk. Lea merasa tidak enak jika, Tasya menyebabkan masalah untuk Ratu.
"No, hanya saja, seleramu itu terlalu rendah. UPS! apa terlalu tinggi?"
"Hei, sebenarnya apa masalahmu, bule? kenapa kau tiba-tiba menyelaku?"
"Sorry, aku hanya merasa aneh dengan keinginanmu itu. Kau adiknya, kan?" Sofia menunjuk ke arah Lea.
Sungguh tidak sopan!
Itu isi hati Tasya.
"Kakakku punya nama, jadi jangan main tunjuk begitu," tukas Tasya dengan nada tersinggung.
"Oke, kau adiknya Lea, kan? Lea bawahan Ratu, kan? semacam asistenlah. Ku beritahu, yaa ... agar kau tidak sakit hati, lebih baik berhubungan dengan pria yang mempunyai status sama dengan keluarga kalian. Jadi, tidak berat sebelah."
"Sebenarnya, apa maksudmu?" tanya Tasya heran. Kenapa Sofia tiba-tiba membahas soal status seseorang?