Sudah banyak orang-orangnya tergeletak tak berdaya di atas lantai marmer.
Membuat sang pemimpin komplotan penyerangan ke mansion Abraham, harus menghubungi beberapa anak buahnya. Malam ini harus segera tuntas dengan membuat Pragma kembali hancur.
"Jangan habiskan tenaga kalian dulu," tegas seseorang tak lain adalah pemimpin komplotan penjahat.
DOR
"Berani sekali kau sialan." Pragma menuruni satu persatu undakan tangga saat berhasil menembaki satu persatu musuhnya.
"Serang dia," teriak salah-satu dari mereka yang memang mengincar Pragma.
"Kalau kau berani melenyapkan aku!" teriak Pragma begitu berang. Urat-urat lehernya mencuat, matanya memerah menghunus tajam ke depan pada musuhnya.
DOR
DOR
BYURR
Darah segar mengalir di pelipis salah-satu musuhnya, saat bidikan Pragma tepat sasaran.
"Kurang ajar kau," teriak yang lainnya pada Pragma melihat temannya sudah terbujur kakuh di atas ubin lantai.
"Lindungi Tuan," seru Rudolp membuat anak buahnya segera melingkari Pragma.