Pukul 15.30
Pragma berlari-lari kecil memutari mobilnya, hingga langkahnya terhenti pada pintu mobil sebelah kiri penumpang.
"Silakan keluar ke sayangan Papa," ucap Pragma membuka lebar pintu mobilnya. Membantu Gelora untuk turun dari sana, ada Rean yang berada di dalam gendongannya.
Sedangkan Rudolp sigap memanyungi nyonyanya ketika matahari masih terik, dia tak ingin tuan mudanya itu tekena sinar matahari. Meski hari sudah sore tapi sinar matahari masih sangat terik.
"Ini terlalu berlebihan," ucap Gelora di sepanjang jalan menuju pintu mansion.
CEKLEKK
Pintu besar tersebut langsung terbuka ketika Pragma, memasukkan sidik jarinya.
"Selamat datang Nyonya dan Tuan Rean," ucap para maid yang berbaris rapi di sebelah kanan dan kiri untuk menyambut kedatangan nyonyanya.
Suzie maju mendekati Gelora. Senyum wanita paruh baya tersebut tak henti-hentinya tersungging di bibirnya, yang sudah sedikit keriput karena usianya.