Gelora sedang memasukkan pakaiannya ke dalam lemari, Pragma memperhatikan istrinya dari belakang dia sudah lengkap dengan pakaian kantor yang melekat pada tubuhnya. Tinggal dasinya saja yang belum ia pasang maka dari itu ia berjalan mendekati istrinya. Menyandarkan tubuhnya di samping lemari menatap istrinya dari samping, ia dapat melihat buah dada istrinya dari balik kerah lengan bajunya yang besar.
"Sayang," panggil Pragma dibalas deheman oleh Gelora.
"Pasangkan dasinya," ujarnya memperlihatkan dasi berwarna biru napy yang menggantung di lehernya.
Gelora menghentikan memasukkan baju-baju mereka yang telah ia lipat. Pragma tak membiarkan para pembantu untuk masuk ke dalam kamarnya, kalau ditanya alasannya ia akan menjawab, aku tidak ingin kebersaman kita diganggu sayang.