Radit ingin menyusul Pragma tapi seorang pria berperawakan tinggi yang hampir sama dengan dirinya mencegahnya.
"Lanjutkan acara kalian, saya hanya ingin berbicara dengan Tuan Raditya Zerran," ucap Rudolp membuat Radit kembali terkejut, dari mana pria di depannya ini tahu nama marganya.
Astaga ia jadi lupa jika orang-orang Abraham menguliti sedetail mungkin identitasnya.
Radit tersenyum masam di tempatnya mengikuti langkah tegap Rudolp.
Rudolp melangkah kaki ke rooftop, ia tak ingin ada yang mendengar pembicaraannya. Lantas ia sedikit melirik ke belakang saat Radit mengikuti langkahnya, kasihan sekali pria di belakangnya itu.
Sejujurnya ada rasa kasihan pada Radit, mengingat ia turut andil dalam merusak rumah tangganya. Tapi apa boleh buat itu semua adalah perintah dari Tuannya.
"Ada apa?" tanyanya saat mereka sampai di rooftop.
Rudolp menatap lurus ke depan memegang pembatas balkon dengan dua tangannya.