Pukul satu dini hari.
Pragma bergerak gelisah di tempat tidurnya, membalikkan posisi tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Tapi ia belum juga menemukan posisi nyamannya untuk tidur.
"Oh shit," kesalnya beranjak dari kasur. Tangannya terulur menyalakan saklar lampu hingga kamar tamu terang.
Iya, dia sedang tidur di kamar tamu. Istrinya sama sekali tidak membiarkan dirinya untuk tidur bersama.
Terbiasa tidur bersama wanitanya, menenggelamkan wajahnya di dada istrinya yang empuk membuat Pragma nyenyak dalam tidurnya. Membayangkannya saja, membuat ia melayang dalam sejenak. Pelukan, wangi, serta kecupan istrinya adalah keharusan yang harus ia dapatkan setiap saat.
"Apa wanitaku sudah terlelap?" batin Pragma ragu untuk menemui istrinya. Lama berkutat dengan pikirannya, akhirnya ia memutuskan untuk ke kamarnya.
Di dalam kamar Gelora juga sama sekali tidak dapat terlelap. Wanita itu bersandar di ranjang, sambil meneguk segelas air putih.
"Yahh habis," gumamnya sedih.
