Dia mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah Damar, "Dan kamu!"
"Tidak, kepala sekolah, ini tidak akan baik-baik saja!" Candra Dewi merasa pusing di sampingnya, dan dia gelisah ketika mendengar kata-kata kepala sekolah. "Bagaimana jika kepala sekolah mengeluarkan Damar juga? Dia adalah putra wakil kementerian pendidikan?" Candra Dewi merasa cemas dalam hatinya.
Ketika kepala sekolah tiba-tiba disela saat itu, dia langsung berpikir bahwa siswa ini masih nomor satu sekarang dan juga menyadari bahwa angka pendaftaran sekolah masih bergantung padanya. "Akan diberi hukuman!" Tiba-tiba dia melambaikan tangannya, lalu pergi.
"Jika anda memiliki keberanian, keluarkan saya juga!" Damar berkata dengan tegas.
_ _ _ _ _ _
Ayu Lesmana meraih pergelangan tangannya dan berkata, "Damar, jangan gegabah."