Keduanya keluar dari kamar setelah menggulung kembali kasur lantai yang menjadi saksi pergulatan mereka di sudut ruangan. Mereka sempat berpapasan dengan penghuni kamar sebelah dan saling berbalas senyum sekilas saja. Bara menggenggam jemari perempuan itu tanpa ragu saat menuruni tangga.
"Kau yakin akan pulang menggunakan taksi?" tanya Bara.
"Hmm!" Dini mengangguk.
"Kalau begitu aku akan mengantarmu sampai di ujung jalan, lalu kita berpisah di sana."
"Hmm!" Perempuan itu lagi-lagi menganggukkan kepala dan tersenyum saat sebuah kecupan kembali mendarat di pucuk kepalanya.
Meski hujan telah reda, tapi sesekali langit masih saja meneteskan titik-titik air yang memercik di atap mobil. Wajah sejoli itu tidak dapat menyembunyikan binar bahagia dan senyum di bibir pun hampir tidak pernah menghilang dari rona wajah mereka.