Dini mengikuti saran Riki untuk menyetel jok mobil lebih ke belakang agar bisa setengah berbaring. Hal itu ia lakukan karena merasa perutnya sedikit tegang dan keras di bagian bawah. Kemungkinan syok akibat kaget, setelah mendapatkan serangan yang tidak terduga dari Sonya.
Riki pin memperlambat laju mobil agar tidak terlalu mengguncang ketika melalui jalanan yang sedikit berlubang atau bergeredel.
"Mbak Pur pasti sangat ketakutan saat melihat ibumu datang," ucap Dini.
"Apakah Mama tahu kalau dia ikut denganmu?" tanya Riki, sambil terus mengemudi.
"Entahlah."
"Kenapa kau malah mempekerjakan dia? Apa kamu lupa, kalau dia yang sudah mengadukanmu ke Mama bersama kekasihnya yang sinting itu?"
"Mbak Pur itu adalah orang yang baik, Riki."
"Orang yang baik tidak akan mendorong orang lain untuk menyelamatkan diri sendiri."
"Itu adalah pilihan yang harus diambilnya demi kelangsungan hidup keluarga."
"Bulshitt! Dia itu pintar, Din. Jangan pernah tertipu olehnya, oke?"
