Baru saja bisa berdiri dengan tegak, tiba-tiba ia kembali dikejutkan oleh pergerakan langkah Sonya yang mendekat dengan cepat dan--
Plakk!!
Sebuah tamparan kembali mendarat di wajah sebelah kanan hingga tubuh perempuan itu kembali terhuyung dan terhempas ke dinding.
"Awhh!" pekiknya lirih, seraya menyentuh babu kanannya yang terbentur pembatas permanen dari semen tersebut.
"Ya Allah Ibu!" jerit Mbak Pur yang sekonyong-konyong langsung berdiri dan berlari mendekat untuk menolong Dini.
Masih belum puas, Sonya dengan reflek menyambar sebuah vas kecil yang berada di atas meja, tepat di sebelahnya.
"Jangan, Bu--"
Prang!
Seruan dari Mbak Pur seperti sia-sia, karena vas kaca itu telah melayang dan hancur menghantam tembok. Persis di depan muka Dini yang masih berdiri dengan dipegangi oleh Mbak Pur.
Entah kerasukan iblis mana, hingga Sonya terlihat tidak bisa mengontrol diri. Dadanya terlihat naik turun dengan geraham yang mengatup rapat dan tatapan mata yang tampak nyalang.