"Tidak mungkin, pasti aku sudah salah. Papa bukanlah orang yang akan melukai putrinya sendiri tanpa sebab," batin Alexa.
Alexa berjalan memasuki kamarnya lalu ia menutup pintu dan menyandarkan punggungnya di pintu seraya menghela napas panjang. Pikirannya kini sedang sangat kacau sehingga ia tidak bisa berpikir dengan jernih, banyak sekali pertanyaan di dalam otaknya saat ini seputar keterlibatan sang Papa dalam kecelakaan yang menimpa Alesya.
Tapi apakah tuduhannya terhadap sang Papa itu benar adanya? Akan tetapi reaksi sang Papa saat melihat baju yang ia temukan di ruang cuci baju benar-benar di luar dugaannya sampai Alexa pun bisa menyimpulkan kalau Papanya memang berniat untuk membunuh Alesya.