"Tidak, jangan, jangan ...."
Alexa berteriak kencang, kelopak matanya kini sudah benar-benar terbuka, napasnya tersengal dan bajunya basah oleh keringat yang membanjiri tubuhnya. Tangan gadis itu menggenggam erat kaos Daniel yang saat ini sedang memeluk tubuhnya, Alexa tiba-tiba menangis histeris dan ia tampak sangat ketakutan.
Daniel berusaha untuk menenangkan jeritan tangis ketakutan Alexa, ia memeluk seraya mencium kening gadis itu dan berusaha meyakinkan Alexa kalau dia sekarang baik-baik saja.
"Sssttt, Sssttt ... tenang Alexa, kamu jangan takut karena ada aku di sini yang selalu menjagamu," ucap Daniel.
Namun Alexa malah menangis, wajah nya terlihat pucat dan terlihat sangat jelas kalau ia sedang ketakutan.
"D–ia ... d–ia ... dia datang lagi," ucap Alexa yang terbata-bata.
"Dia siapa, Alexa?" tanya Daniel.
"D–ia ... Ro–ger, d–ia da–tang lagi karena i–ngin membalas dendam. Dan dia akan menyakiti semua orang," jawab Alexa sembari menangis sesenggukan.